Seminar yang membahas tentang kedaulatan migas di Indonesia yang diadakan pada Rabu (22/01) di Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)  (Foto : Dianty Utari Syam)
Seminar yang membahas tentang kedaulatan migas di Indonesia yang diadakan pada Rabu (22/01) di Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)
(Foto : Dianty Utari Syam)
Jakarta, Media Publica – Seperti yang kita ketahui, isu mengenai minyak dan gas (migas) sedang hangat diperbincangkan saat ini. Tema inilah yang coba diangkat oleh Juragan Muda Moestopo dan Lembaga Kajian Politik (LKP), dalam seminar yang berlangsung Rabu (22/1) kemarin. Dengan tema “Apa kabar kedaulatan Migas Indonesia di Tahun 2014”, seminar ini menghadirkan lima pembicara diantaranya Gede Prananyana (Sekjen SKK Migas), Syarief Hidayat (Pengusaha SPBU), Boby Rizaldi (Anggota DPR-RI Komisi VII), Usmar Ismail (Kabiro Kemahasiswaan UPDMB) dan Indro Tjahyono (Ketua Ikatan Aktivis 77-78) dengan moderator Firman Tendry (Sekjen Pro Demokrasi).

Dalam seminar ini beberapa pembicara memaparkan tentang kondisi migas di Indonesia. Seperti yang dipaparkan Gede Prananyana, bahwa ada sekitar 43 juta barel migas kita yang masih menjadi cadangan dan belum bisa dioptimalkan. Dalam penjabarannya ia menjelaskan bahwa migas yang ada di Indonesia hanyalah 0,25 persen dari kandungan migas bumi. Namun dalam hal ekspor batu bara negara kitalah yang paling banyak mengekspor. Hal ini tentu tidak sesuai dengan kandungan migas yang kita miliki. Setelah beberapa pembicara sudah mengemukakan argument mereka mengenai kedaulatan migas di Indonesia, dapat ditarik kesimpulan bahwa kedaulatan migas di Indonesia masih belum abu-abu, masih belum ada kejelasan seperti apa.

Acara yang berlangsung di Aula Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Prof.Dr.Moestopo (Beragama) ini mendapat antusiasme dari mahasiswa UPDM(B) maupun mahasiswa dari universitas lain seperti Ahmad Fajar, mahasiswa UHAMKA. Baginya seminar ini menarik karena membahas soal kedaulatan migas, isu yang sedang hangat sekarang ini.Namun masih ada kekurangan pada seminar kali ini, “sebenarnya pokok dari permasalahannya kurang dapat karena semua berbicara soal migas di Indonesia bukan bagaimana kedaulatan migas di Indonesia nah mungkin itu pokok titik yang kurang dari acara ini,” ungkap Ahmad Fajar.

Senada dengan Ahmad Fajar, Boby Rizaldi sebagai salah satu pembicara mengaku bahwa tema yang diambil pada seminar ini sangat baik karena sedang menjadi isu yang kontroversi. “Bagus karena tema-tema ini yang sekarang lagi populer,”ujarnya.

Menurut Gema Ramadhan, seminar ini bertujuan untuk mensosialisasikan lebih lanjut tentang bagaimana kedaulatan migas di Indonesia sendiri bagi mahasiswa. “ Untuk membuka wawasan para mahasiswa sih,”tuturnya selaku ketua pelaksana. Gema berharap bahwa melalui seminar ini, apa yang didapat mahasiswa bisa disosialisasikan kepada masyarakat umum, sehingga mahasiswa dapat menjadi corong informasi.

Reporter : Mega Pratiwi

Editor : Kris Aji Irawan

 2,643 total views,  3 views today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.