Masyarakat kota Yogyakarta bersama-sama mengabadikan petasan yang diluncurkan ke langit malam pergantian tahun, Rabu, (1/1). (Foto : Rizky Damayanti)
Masyarakat kota Yogyakarta bersama-sama mengabadikan petasan yang diluncurkan ke langit malam pergantian tahun, Rabu, (1/1).
(Foto : Rizky Damayanti)
Yogyakarta, Media Publica – Malam pergantian tahun memang selalu menjadi salah satu momen yang dinanti-nanti setiap orang dari seluruh penjuru dunia. Begitu pula di Indonesia, setiap kota memiliki caranya masing-masing untuk merayakan kemeriahan malam pergantian tahun.

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) misalnya. Masyarakat kota yang akrab disapa dengan kota pelajar ini tumpah ruah ke jalan mulai dari Jalan Malioboro hingga ke selatan kota Yogyakarta di sekitaran Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Ribuan masyarakat Yogyakarta sudah mulai terlihat memadati jalan-jalan besar dari Pukul 20.00 WIB. Antusias mereka sangatlah besar hingga para pejalan kaki pun sulit untuk berjalan karena sebagian besar mereka memilih untuk duduk dijalan untuk menunggu dan menantikan kemeriahan acara malam pergantian tahun.

Kemeriahan acara malam pergantian tahun pun tambah meriah dengan adanya Pasar Malam Sekaten yang diadakan di alun-alun utara Kota Yogyakarta.

Meskipun di berbagai jalan Yogya dan alun-alun tampak masyarakat merayakan kemeriahan pesta, tapi suasana sebaliknya pun justru dirasakan di dalam Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Keluarga kerajaan sedang dalam keadaan berduka dikarenakan Gusti Joyokusumo, adik dari Sri Sultan HB X meninggal dunia di RS Medistra Jakarta, Selasa (31/12).

Itulah sebabnya perayaan malam pergantian tahun baru 2014 kurang berlangsung meriah karena dari pihak keluarga keraton pun sudah menghimbau masyarakat dan memutuskan untuk mensterilkan keraton dari petasan.

Yogyakarta memang masih menjadi salah satu kota besar yang memiliki daya tarik di industri pariwisata. Banyak turis lokal maupun mancanegara yang sengaja datang ke Yogyakarta untuk merasakan kemeriahan acara malam pergantian tahun baru disana.

Andi, salah satu wisatawan dari Purwodadi misalnya. Ia sengaja datang langsung dari kotanya untuk menikmati kemeriahan Yogyakarta.

Sekitar pukul 23.30 masyarakat sudah terlihat tidak sabar dan mulai menyalakan petasan kembang apinya ke langit Yogya. Selang 30 menit kemudian, tepat pukul 00.00 langit Yogya kembali dikepuli asap-asap dari petasan yang serentak dinyalakan oleh masyakarakat Yogyakarta.

Beberapa saat setelahnya pun akhirnya jalan-jalan mulai digantikan dengan masyarakat yang memilih untuk berjalan pulang dengan suka cita menyambut Tahun Baru 2014.

“Beda sih sama di Solo. Tapi disini lebih rame, orangnya banyak banget yang kumpul. Seru,” ungkap Dwi yang juga datang langsung dari Solo, Jawa Tengah.

Reporter : Rizky Damayanti

Editor : Dwi Retnaningtyas

 2,734 total views,  3 views today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.