Indonesia dan China kembali bersepakat untuk menjalin kerjasama. Kali ini adalah kerja sama di industri pertahanan.  Sumber: rimanews.com
Indonesia dan China kembali bersepakat untuk menjalin kerjasama. Kali ini adalah kerja sama di industri pertahanan.
Sumber: rimanews.com

Jakarta, Media Publica – Setelah menjalin kerja sama dengan berbagai Negara, kali ini Indonesia dan China sepakat untuk memantapkan kerja sama industri pertahanan berdasarkan prinsip saling menguntungkan dan saling menghormati.

“Indonesia dan China telah memiliki kerja sama yang baik, termasuk dalam industri pertahanan,” kata Dirjen Departemen Perdagangan Militer dan Hubungan Luar Negeri State Administration for Science, Technology and Industry for National Defense (SASTIND) Zhan Chunli di Beijing, Senin.

Dalam pertemuan kedua kerja sama pertahanan Indonesia-China, ia mengatakan pihaknya mengharapkan kerja sama yang telah terjalin baik dapat ditingkatkan dan diperluas di masa datang.

“Karena itu dalam pertemuan kali ini diharapkan dapat disepakati sejumlah perkembangan yang telah dijalankan sebelumnya oleh kedua pihak dalam kerja sama industri pertahanan,” kata Zhan Chunli.

Ia menegaskan dengan pemantapan butir-butir kerja sama yang telah disepakati dalam pertemuan sebelumnya, diharapkan kerja sama industri pertahanan kedua negara akan semakin luas.

Sementara Dirjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan RI Pos Hutabarat mengatakan Indonesia sangat menyambut positif kerja sama industri pertahanan dengan China.

“China menjadi salah satu mitra strategis bagi pengembangan industri pertahanan Indonesia, banyak hal yang dapat kita kerja sama dengan dasar saling menguntungkan,” katanya.

Sebelumnya Kemhan RI dan SASTIND telah menyepakati sejumlah poin kerja sama industri pertahanan seperti produksi bersama, pengembangan bersama, pemasaran bersama serta alih teknologi.

“Kedepan sejumlah poin yang sudah disepakati itu dapat dimantapkan lagi sehingga benar-benar memberikan manfaat dan keuntungan bagi industri pertahanan kedua negara, dan bagi hubungan kedua pihak di masa depan,” ujar Pos Hutabarat.

Selama ini Indonesia telah menjalin kerja sama industri pertahanan dengan China, antara lain dalam pengembangan bersama peluru kendali C-705, dan telah melakukan pembelian senjata dari China seperti rudal panggul QW3 untuk Pasukan Khas TNI Angkatan Udara.

Dalam pertemuan kedua itu, masing-masing industri pertahanan kedua pihak melakukan presentasi tentang produk yang dimiliki.

Dari pihak Indonesia terdapat PT LEN, PT Dirgantara Indonesia, PT Indadi Setia, dan PT Info Global. Sedangkan pihak China menampilkan antara lain PT CETC, Nourinco, dan ALIT.

Pernah Bekerja sama

Sebelum menjalin kerja sama dalam industri pertahanan, Indonesia dan China pada Juli lalu. Langkah awal dari kerja sama ini adalah dengan mengadakan latihan bersama antara dua negara. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementrian Perhubungan, Bobby R Mamahit.

Bobby mengatakan China merupakan negara industri besar dan memiliki pengetahuan yang baik dalam bidang maritim dan dibuktikan dengan kemampuan pembuatan kapal Haixun 01. Karena itu menurut dia, kerjasama dalam bidang keselamatan maritim akan ditingkatkan selain karena dua alasan tersebut, letak geografis China lebih dekat dengan Indonesia dibandingkan negara di Eropa dan Amerika Serikat juga menjadi pertimbangan.

“Misalnya mereka memiliki pengetahuan mengenai keselamatan navigasi dan maritim, kelayakan kapal, pembangunan kapal, dan mereka memiliki pengalaman dalam pertolongan pencarian korban di laut,” katanya.

Ia menekankan kedatangan kapal Haixun 01 ke Indonesia akan dimanfaatkan dengan latihan bersama antara personil maritim kedua negara. Hal itu menurut dia merupakan salah satu bagian dari proses berbagi pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki masing-masing negara dalam bidang keselamatan maritim.

Keinginan kerja sama di bidang ekonomi dan teknologi juga sempat disampaikan China melalui Wakil Ketua Parlemen China Wan Gang, pemerintah ‘Negeri Tiongkok’ mengharapkan adanya peningkatan dalam bidang teknologi dengan Indonesia.

“Kami benar-benar berharap adanya kerja sama lebih dalam bidang ekonomi. Semoga dua lembaga terkait dari dua pihak bisa menjalin kerja sama. Kami pun mendorong para ahli teknologi di Tiongkok untuk bekerja di Indonesia,” kata Gang saat diterima oleh Ketua MPR Sidarto Danusubroto di ruang delegasi pimpinan MPR, Plaza Nusantara V, Selasa (13/7).

Gang yang juga menjabat Menristek China itu mengungkapkan pihaknya juga telah mendirikan pembangunan pusat peralihan teknologi yang berfokus pada sektor pertanian dan pelestarian energi karena kedua hal itu penting guna mendorong perusahaan.

Gang beserta para delegasinya pun berharap agar Sidarto bisa mengunjugi beberapa tempat peneletian dan universitas di China. “Kami berharap pimpinan MPR bisa berkunjung ke Tiongkok untuk melihat kondisi asli teknologi di negara kami. Kami juga bersedia menerima saran dan gagasan perihal teknologi dari Indonesia,” kata Gang.

Menanggapi hal tersebut Sidarto menuturkan, “Saya merasa bangga dengan permintaan ini. Padahal kita tahu teknologi China jauh di atas kita. Semoga saja tercapai titik temu demi perkembangan kedua negara di masa depan,” tuturnya.

Semoga dengan kerja sama yang dijalankan ini tidak hanya mampu mensejahterakan pemerintahan saja tetapi juga mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat itu sendiri.

 

 

Sumber: Antara & Kompas

Editor:Dianty Utari Syam

 2,675 total views,  6 views today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.