*Oleh Cheppy Setiawan

Kemarin tanggal 1 Juli 2013, Polisi Republik Indonesia (POLRI) merayakan hari jadinya yang ke-67. Usia yang terbilang tidak lagi muda, namun apakah di usianya kini POLRI sudah melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik? Apabila kita refleksikan kebelakang, begitu banyak tindak kekerasan di Indonesia yang disebabkan oleh oknum POLRI.
Data Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Sumatera Utara mencatat 50 persen dari 111 kasus kekerasan terhadap warga sipil antara Januari-Juni 2013, justru dilakukan aparat Kepolisian yang seharusnya menjadi pelindung masyarakat. Hal tersebut sangatlah miris, peran POLRI sebagai pelindung dan pengayom masyarakat luntur karena ulah POLRI sendiri.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya POLRI kehilangan etika dan cenderung selalu bersikap arogan terhadap masyarakat. Tidak segan-segan POLRI melakukan penembakan secara sepihak tanpa perintah, bahkan sampai menganiaya masyarakat. Sementara itu, pelanggaran yang dilakukan POLRI tidak hanya berupa tindak kekerasan, bahkan hantu yang menggerogoti negara kita yang disebut korupsi pun tidak luput dari tubuh POLRI. Belum lama kita mendengar bahkan melihat dengan jelas IrJen Polisi Djoko Susilo dijadikan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam hal korupsi dana simulator Surat Izin Mengemudi (SIM).
IrJen Polisi Djoko Susilo adalah salah satu oknum dari POLRI yang terkena kasus, namun diluar itu masih banyak sekali berbagai macam kasus kekerasan, korupsi, penyuapan yang dilakukan oleh POLRI. Jika kondisinya seperti ini bagaimana Indonesia bisa lebih aman, nyaman, bersama POLRI sebagai pelindung dan pengayom?
Miris sungguh miris, kepada siapa lagi masyarakat harus berlindung jika POLRI sudah tidak lagi memiliki fungsi melindungi masyarakat? Seharusnya di hari jadi ke-67 ini, POLRI mampu melakukan evaluasi atas berbagai kekurangan dan kesalahan yang selama ini dilakukan. Jangan sampai masyarakat kehilangan kepercayaan atas peran dan fungsi POLRI sebagai pelindung masyarakat hanya karena ulah bodoh yang sering dilakukan oleh oknum POLRI.
*Penulis adalah Pemimpin Umum LPM Media Publica periode 2012-2013
3,178 total views, 3 views today