
Jakarta, Media Publica – Kawat gigi merupakan alat untuk memperbaiki posisi gigi yang tidak beraturan. Belakangan ini, kawat gigi menjadi tren di kalangan anak muda untuk menunjang penampilan. Alat yang dalam bahasa Belanda dinamakan behel, saat ini mudah dijangkau masyarakat dan pemakaiannya praktis tanpa harus ke dokter gigi. Namun hal tersebut belum tentu terjamin keamanannya.
Beberapa dokter gigi sering menemukan pasien yang memasang behel hanya asal pasang, sehingga gigi yang ingin dinormalkan tetap tidak normal. “Efeknya sangat berbahaya sekali untuk pemakaian behel yang tidak dengan dokter gigi, bisa merusak semuanya seperti gusi, tulang, rahang. Karena dokter gigi itu tidak main-main dengan pemakaian behel dan menganggu kesehatan gigi,” tutur drg. Rita Sariwati, spesialis orthodonthic.
Disamping itu, ada beberapa oknum yang menjual kawat gigi secara bebas dengan harga murah. Menurut Rita, harga mempengaruhi kualitas material kawat gigi. Kawat gigi dengan kualitas rendah, seperti mudah ditekukkan dan stainless steel nya berbeda, kurang terjamin keamanannya bagi gigi. Akibatnya, kawat tidak kuat menahan pergerakkan gigi dan malah membuat gigi menjadi tidak rapi. Sedangkan jenis dan bentuk kawat gigi yang baik untuk dipakai adalah terbuat dari bahan metal dan emas.
Banyak kalangan muda yang hanya memikirkan penampilan dengan memasang behel tapi tidak mementingkan fungsi behel itu sendiri. Padahal banyak pertimbangan yang harus diperhatikan sebelum memasang kawat gigi. Bagi Rita, perlu adanya sosialisasi ke masyarakat mengenai kawat gigi, baik pemeliharaannya maupun peranannya. Hal tersebut demi mengurangi masalah kesehatan gigi dan menghindari penyalahgunaan fungsi kawat gigi.
Reporter: Zulfiana Rachmawani
Editor: Rarasati Anindita
4,588 total views, 6 views today
