Sosok Bambang Widjojanto, Wakil Ketua KPK. (Sumber: Antara)
Sosok Bambang Widjojanto, Wakil Ketua KPK. (Sumber: Antara)

Jakarta, Media Publica – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto (BW) ditangkap oleh kepolisian pada Jumat (23/1) pagi. BW ditangkap pagi tadi seusai mengantarkan anak bungsunya ke sekolah yang terletak di bilangan Depok, Jawa Barat.

Penangkapan ini dilakukan terkait kasus dugaan tindak pidana kesaksian palsu pada sidang sengketa Pemilihan Umum Daerah di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Juli 2010 lalu. BW dilaporkan oleh Sugianto Sabran, calon bupati yang kalah pada pemilihan kali itu. “Kasusnya berdasarkan Laporan Polisi tertanggal 15 Januari 2015. Terlapor diduga memberikan keterangan palsu di bawah sumpah,” ungkap Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Komisaris Besar Polisi Rikwanto.

Penangkapan BW direspon protes oleh beberapa pihak. Terutama oleh KPK yang menganggap penangkapan ini sebagai sesuatu yang tidak mengedepankan etika. Juru Bicara KPK Johan Budi mengungkapkan kekecewaannya terhadap langkah yang diambil pihak kepolisian.

“Kita dipertontonkan kesewenang-wenangan yang tidak mengedepankan etika yaitu saat pak Bambang Widjojanto seorang penyelenggara negara, ditangkap ketika baru mengantarkan anaknya ke sekolah dan dipertontonkan juga tangan Pak Bambang diborgol dengang kesewenang-wenangan, kami atas nama lembaga tentu akan bersikap atas apa yang dipertontonkan dan pihak Polri,” tutur Johan.

Menanggapi hal tersebut, kepolisian membantah penangkapan BW tersebut dilakukan tanpa mengedepankan etika. “Digembar-gemborkan kan polisi menangkap BW pada saat mengantarkan anaknya sekolah. Itu tidak benar,” ujar Rikwanto.

Menyambung dari pernyataan tentang etika penangkapan tersebut, Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait mengungkapkan protes atas penangkapan yang dilakukan didepan anak tersebut. “Ini merupakan pelanggaran hak anak apalagi diduga anak BW diikut sertakan dibawa ke Mabes Polri dalam penangkapan tersebut. Sekali lagi kami protes keras atas cara yang dilakukan pihak Polri karena itu akan membuat anak tersebut mengalami trauma kejiwaan,” jelas Sirait.

Menanggapi hal tersebut, Pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar menilai penangkapan ini justru memiliki kecenderungan muatan politik. “Penangkapan terhadap BW ada kecenderungan muatan politik,” kata Bambang. Bambang pun mengungkapkan Penangkapan ini pun diduga berkaitan dengan kelanjutan upaya pelemahan KPK terhadap kasus yang menyeret nama calon Kapolri Budi Gunawan.

Sebagai informasi, pelapor Sugianto Sabran merupakan politisi PDIP dan makin memperkuat dugaan adanya campur tangan diluar badan KPK dan Polri, yang bersangkutan dengan kepentingan politik pihak tersebut.

Sumber: Antara

Editor: Dwi Retnaningtyas

 2,041 total views,  3 views today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.