Badai yang disertai hujan lebat menimpa China, selain menimbulkan korban jiwa, banyak fasilitas yang akhirnya rusak. Sumber: Republika
Badai yang disertai hujan lebat menimpa China, selain menimbulkan korban jiwa, banyak fasilitas yang akhirnya rusak.
Sumber: Republika

Beijing, Media Publica – Hujan badai diperkirakan akan terus melanda sebagian besar China Selatan selama tiga hari kedepan, sementara lembaga pengamatan cuaca nasional mempertahankan siaga hujan badai pada Kamis (22/8).

Hujan lebat dan badai akan menerpa sebagian besar wilayah China Selatan mulai Kamis sampai Sabtu, dan Topan Tropis Trami bergerak ke arah barat-laut setelah mendarat di Provinsi Fujian, China Tenggara, pada pukul 02.40 waktu setempat Kamis, kata Pusat Meteorologi Nasional (NMC).

Sebagian wilayah di sebelah selatan Sungai Yangtze dan beberapa daerah Provinsi Yunnan diperkirakan menghadapi hujan lebat sampai 300 milimeter dalam waktu 24 jam, kata NMC sebagaimana dilaporkan Xinhua, Kamis siang.

NMC memperingatkan pemerintah setempat agar sangat berhati-hati terhadap kemungkinan banjir dan tanah longsor.

 

Bencana Kedua Kali di China Selatan

Bencana alam sebelumnya juga telah terjadi di China Selatan. Enam orang dikonfirmasi tewas dan tiga orang lagi hilang di Provinsi Guangdong di China Selatan akibat bencana alam yang dipicu oleh muson barat-daya, kata pemerintah lokal pada Sabtu (17/8).

Awal pekan ini, empat orang tewas dan empat orang lagi hilang di provinsi itu akibat hujan lebat dan banjir yang dipicu oleh Topan Utor.

Hingga pukul 16.00 Sabtu, lebih dari satu juta orang dari 262 desa dan kota kecil terpengaruh oleh hujan lebat yang disebabkan oleh angin muson, kata Markas Bantuan Kematau dan Pengendalian Banjir Provinsi tersebut, sebagaimana dilaporkan Xinhua.

Ditambahkannya, 109.300 orang lagi dipindahkan ke tempat aman.

Menurut markas tersebut, 70.650 hektare lahan pertanian terkena dampak, sementara 1.936 rumah ambruk.

Hujan lebat telah mengganggu transportasi, sehingga lebih dari 3.000 warga terjebak di Kabupaten Zijin, kata pemerintah setempat.

Upaya pertolongan sedang berlangsung. Hujan lebat diperkirakan berlanjut di Guangdong pada Minggu, kata biro meteorologi provinsi itu.

 

Bencana Serupa di China Timur dan China Barat

Sementara itu, pada Juni silam Hujan lebat juga telah terjadi di China Timur. Dilaporkan 666.000 jiwa menjadi korban di 25 kabupaten di Provinsi Zhejiang, China Timur, selama satu bulan belakangan, kata pemerintah setempat, Sabtu (29/6).

Hujan lebat juga telah memaksa 5.674 warga untuk mengungsi, kata markas bantuan kemarau dan pemantauan banjir di provinsi itu.

Sebanyak 335 rumah ambruk, dan 22.200 hektare tanaman terpengaruh akibat hujan tersebut. Kerugian ekonomi diperkirakan berjumlah 525 juta yuan (85,5 juta dolar Amerika Serikat).

Selain itu, Sembilan orang tewas dan 11 orang lagi cedera setelah hujan lebat mengguyur Kota Yan`an di Provinsi Shaanxi, China Barat-laut, kata markas bantuan kemarau dan pemantau banjir di kota itu pada Juli silam.

Diperkirakan 64.716 orang telah terkena dampak hujan lebat itu dan 15.811 warga lokal dipaksa mengungsi, kata markas tersebut.

Penyelidikan awal memperlihatkan hujan lebat tersebut mengakibatkan 163 lumpur longsor di seluruh kota pegunungan itu, sehingga mengakibatkan 939 rumah ambruk dan 1.106 rumah lagi rusak parah.

Enam jalan raya dan 96 jalan desa di kota tersebut telah terputus. Sebanyak 71 jembatan rusak diterjang banjir yang disebabkan oleh hujan, kata markas itu.

 

 

Sumber: Antara

Editor: Dianty Utari Syam

 2,767 total views,  3 views today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.