Pengujian virus H7N9 di Pusat Pengendalian Penyakit dan Pencegahan Beijing Foto : Reuters
Pengujian virus H7N9 di Pusat Pengendalian Penyakit dan Pencegahan Beijing
Sumber: Reuters

China, Media Publica – Kasus flu burung di Asia pada 2003 lalu, masih belum tertuntaskan. Seperti di Shanghai, terdapat empat orang di bagian pesisir telah terinfeksi dengan strain baru flu burung. Hal tersebut diyakini telah menewaskan dua warga Shanghai dan meninggalkan satu orang dalam kondisi kritis. Strain baru tersebut adalah virus H7N9 yang berasal dari daging unggas.

Pihak berwenang China mengatakan, tidak jelas bagaimana kedua pria Shanghai terinfeksi H7N9, tetapi tidak ada indikasi penularan dari manusia-ke-manusia. Kasus ini merupakan kasus pertama manusia diketahui meninggal akibat flu burung jenis tersebut.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)  mengatakan bahwa, sebagian besar kasus H5N1 telah terlibat kontak dengan unggas yang terinfeksi. Tetapi otoritas kesehatan sebelumnya melaporkan bahwa H7N9 tidak bisa dengan mudah dikontrak oleh manusia, dan pejabat mengatakan bahwa tidak ada orang yang memiliki kontak dengan empat pasien yang terinfeksi telah mengembangkan gejala.

saat ini lembaga dunia tersebut dalam kondisi siaga. Tetapi, tidak ada bukti sejauh ini bahwa flu itu menyebar dari orang ke orang lainnya yang dapatmeningkatkan kekhawatiran terjadinya pandemi. “Menurut badan medis tersebut, tidak ada tanda bahwa ada dari ketiga orang yang terinfeksi dalam dua bulan terakhir saling menularkan penyakit tersebut, dan tidak ada tanda infeksi di antara ke-88 orang yang mempunyai kontak paling dekat dengan ketiga penderita itu,” ungkapnya.

Juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Timothy O’Leary di Manila mengatakan bahwa, Badan Dunia tersebut sedang memantau keadaan di China dengan seksama, seperti yang dilansir dari New York Times.

 

Sumber : New York Times & Antara

Editor : Rati Prasasti

 2,654 total views,  3 views today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.