Jakarta, Media Publica – Sudah tepat satu tahun sejak menjadi mahasiswa baru di Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom), Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) (UPDM (B)) namun, pendistribusian KTM untuk angkatan 2023 belum merata meski sudah berganti tahun. Akibatnya banyak dari mahasiswa yang menanyakan perihal keterlambatan pembagian KTM tersebut.
Dari mahasiswa baru hingga kini ingin memasuki semester baru lagi, masih banyak mahasiswa yang belum mendapatkan kejelasan terkait kartu identitas mahasiswa tersebut. Selain sebagai identitas mahasiswa, KTM sangat penting karena berfungsi sebagai salah satu syarat beasiswa, peminjaman buku di perpustakaan, dan keperluan lainnya. Dengan berbagai fungsi dalam satu kartu, KTM tentu penting untuk dimiliki mahasiswa.
N, salah satu mahasiswi Fikom angkatan 2023 yang tidak ingin disebutkan namanya. N sangat kecewa dengan keterlambatan distribusi KTM, ia berpendapat bahwa proses distribusi KTM seharusnya tidak akan terlalu rumit untuk di urus oleh pihak kampus.
“Saya pernah bertanya kepada pihak kampus lainnya melalui chat terkait KTM ini, dan pihak kampus tersebut menjawab, ‘nanti akan diinfokan lagi’, namun hingga saat ini belum ada infonya lagi,” ungkap N saat diwawancarai Media Publica, (23/6).
N juga menceritakan pengalamannya saat mengkonfirmasi ke pihak administrasi mengenai pengambilan KTM. Alih-alih mendapatkan solusi, N justru dibingungkan dengan jawaban staf yang tidak relevan. N yang ingin menanyakan soal KTM malah diarahkan untuk mencetak Kartu Rencana Studi (KRS).
Hal serupa juga dirasakan oleh A, seorang mahasiswi Fikom angkatan 2023. A mengungkapkan bahwa ia tidak pernah menerima informasi resmi dari pihak kampus mengenai alasan keterlambatan distribusi KTM, hal ini membuatnya merasa kurang mendapatkan kepastian dan transparansi dari pihak kampus.
“Sejauh ini, pihak kampus belum memberikan informasi yang jelas dan konsisten mengenai status KTM kami. Jadi, para mahasiswa, termasuk saya, mengambil inisiatif sendiri dengan bertanya-tanya untuk mendapatkan kepastian terkait KTM ini, namun jawabannya selalu belum,” tutur A saat ditemui Media Publica, (23/6).
Berbeda dengan pengalaman yang dialami oleh N dan A, Sofyan Maulana, seorang mahasiswa Fikom angkatan 2023, memperoleh KTM setelah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) di UPDM (B).
Berdasarkan penuturan Sofyan, selama ini ia hanya mengenal satu jenis KTM yang berlaku di UPDM (B) yaitu KTM reguler. Namun, setelah mendapat penjelasan lebih lanjut, ia baru menyadari adanya jenis KTM yang terafiliasi dengan bank. Saat ini, KTM yang dimilikinya termasuk jenis KTM reguler.
Menanggapi permasalah tersebut, Staf Warek I, Sayadi, menjelaskan bahwa keterlambatan distribusi KTM disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kendala teknis dalam proses produksi. Terkait masalah ini, Sayadi mengaku telah menyampaikan perihal keterlambatan ini kepada pihak fakultas.
Sayadi menjelaskan bahwa mekanisme pendistribusian KTM, pihaknya memerlukan data mahasiswa dari pihak fakultas kemudian baru mereka melakukan proses pencetakan, namun proses pendistribusian KTM dilakukan oleh pihak fakultas. Kendati demikian, Sayadi mengaku belum mendapatkan data terbaru dari mahasiswa yang belum mendapatkan kartu identitas tersebut.
“Biaya produksi juga jadi kendala, soalnya kita tidak mencetak sendiri, jadi kita pakai vendor, jadi kalau cuma satu, dua orang, pihak vendornya tidak mau, minimal itu 50an.” ungkap Sayadi saat diwawancarai Media Publica, (25/6).
Pernyataan Sayadi tentang kebijakan vendor memang menjadi salah satu kendala. Namun, berdasarkan data yang kami himpun, setidaknya ada belasan mahasiswa yang hingga saat ini belum menerima KTM. Kebijakan ini jelas tidak sejalan dengan kebutuhan mahasiswa yang beragam.
Setelah dilakukan penelusuran, pihak fakultas baru menyediakan formulir pendaftaran KTM secara online pada tanggal 15 Juli 2024. Keterlambatan ini menunjukkan bahwa proses pendataan dan pembuatan KTM untuk sebagian mahasiswa angkatan 2023 belum dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Sebagai solusi sementara, Sayadi mengimbau agar mahasiswa yang belum menerima KTM dapat menggunakan surat keterangan mahasiswa aktif yang dapat diperoleh di Warek I, bagian kemahasiswaan. Sayadi juga menambahkan agar tiap-tiap fakultas memperbaiki sistem yang ada dengan memastikan data mahasiswa yang valid dari fakultas, sehingga proses pencetakan KTM tidak mengalami kendala.
Kasus keterlambatan distribusi KTM ini diharapkan menjadi bahan evaluasi bagi pihak UPDM (B), khususnya pihak fakultas, agar kedepannya tidak terulang kembali dan mahasiswa dapat segera mendapatkan hak mereka dengan identitas resmi sebagai mahasiswa.
Reporter: Zahra Nadira
Editor: Zulfa Saniyyah Anwar
1,331 total views, 6 views today
