Jakarta, Media Publica – Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) (UPDM(B)) tengah menjalani masa pendataan Kartu Rencana Studi (KRS) Semester Genap 2020/2021. Namun, sejak bergulirnya pendataan KRS pada Senin (1/3) lalu, banyak mahasiswa mengalami kendala ketika mengakses anjungan mahasiswa.

Mayoritas mahasiswa mengungkap tak bisa mengakses anjungannya sejak beberapa hari menjelang pendataan KRS. Mereka mengaku sangat khawatir terhadap kendala yang dialami, mereka takut KRS yang akan diambil selama satu semester kedepan harus pupus akibat anjungan mahasiswa yang tak bersahabat.

Baca juga: Banyak Dikeluhkan, Berikut Alasan Anjungan Mahasiswa Tak Bisa Diakses

Kepala Bagian (Kabag) Akademik Fikom UPDM(B), Andri Pujianto S.E, M.M, menjelaskan, ada beberapa solusi yang ditawarkan pihak fakultas terkait permasalahan yang dikeluhkan mahasiswa. Hal itu disampaikan Andri kepada Media Publica, Rabu (3/3).

Berikut 4 cara yang bisa ditempuh mahasiswa untuk pendataan KRS:

1. Hapus data dan cache browser

Andri menjelaskan, hal pertama yang bisa dilakukan mahasiswa ialah menghapus data dan cache yang digunakan oleh mahasiswa. Mulai dari Google Chrome, Mozilla Firefox, Opera, dan browser lainnya.

“Kalau anjungan mahasiswa tak bisa diakses, coba hapus dulu data dan cache browser-nya. Karena adanya pembuatan anjungan mahasiswa versi terbaru, data mahasiswa yang berada di anjungan versi lama menjadi terganggu,” kata Andri.

Namun, apabila mahasiswa tidak paham bagaimana cara melakukan pembersihan data dan cache, mahasiswa bisa menghubungi nomor admin akademik Fikom yang berada di masing-masing grup angkatan. Nantinya, mahasiswa akan dipandu sampai mereka berhasil menghapus dan cache hingga mencoba kembali anjungannya di browser yang ada.

2. Hubungi Mahasiswa Lain untuk Membantu

Apabila menghapus data dan cache browser belum ampuh mengatasi masalah yang ada, mahasiswa bisa meminta tolong rekan-rekan mahasiswa lain yang bisa mengakses anjungan mahasiswa.

“Tidak sedikit mahasiswa yang bisa mengakses anjungan, coba minta tolong mereka untuk membuka akun Anda. Jangan takut akan pencurian data, sebab data penting yang ada dalam anjungan tidak bisa diubah-ubah,” tuturnya.

Lebih lanjut, Andri mengatakan cara ini cukup efektif untuk mengurangi beban kerja tim akademik Fikom UPDM(B). Mengingat, tak sedikit mahasiswa yang meminta bantuan kepada tim akademik Fikom, sehingga pelayanan yang diberikan cenderung agak lambat.

3. Mengisi Tautan Google Form

Sebelum melakukan pendataan KRS, mahasiswa diwajibkan untuk mengisi kolom Evaluasi Dosen (Edom) yang tersedia di dalam anjungan mahasiswa. Namun, karena anjungan tak kunjung bisa diakses dalam kurun waktu beberapa hari terakhir, Andri mengaku pihak fakultas telah menyiapkan tautan Google Form untuk membantu pengisian Edom.

“Tim akademik Fikom UPDM(B) menyediakan tautan Google Form untuk membantu pengisian Edom masing-masing mahasiswa. Namun, cara ini hanya bisa dilakukan apabila mahasiswa benar-benar tak bisa menempuh dua cara sebelumnya,” ungkapnya.

Ia menambahkan, cara ini cenderung tidak efektif sebenarnya, sebab tim akademik harus menginput hasil Edom mahasiswa satu persatu. Meski melelahkan, Andri mengaku legowo untuk mengisi Edom mahasiswa yang ada, karena ini sudah menjadi tanggung jawabnya sebagai Kabag Akademik.

4. Datang Langsung ke Sekretariat Fikom UPDM(B)

Selain itu, Andri mengungkap, mahasiswa bisa langsung datang ke Sekretariat Fikom UPDM(B) untuk mengisi pendataan KRS. Nantinya, mahasiswa akan dibantu untuk mengisi mata kuliah yang ingin diambil.

“Kami hanya melayani pendataan KRS saja, bukan pengisian Edom. Jadi, untuk mahasiswa yang ingin datang langsung, pastikan Edom kalian sudah terisi,” katanya.

Lebih lanjut, Andri berpesan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan apabila ingin datang ke Sekretariat Fikom UPDM(B). Semua harus sabar mengantri dan jangan panik. Sebab, pihak fakultas akan memberikan tambahan waktu bagi mahasiswa yang mengalami kendala saat melaksanakan pendataan KRS.

“Intinya sabar, jangan marah-marah, semua butuh proses dan waktu. Semua mahasiswa pasti kita bantu. Tetap terapkan 5M (Memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun serta air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi interaksi,” tutup Andri.

Reporter: Dzaky Nurcahyo

Editor: Media Publica

 4,451 total views,  6 views today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.