Jakarta, Media Publica – Pendidikan Jurnalistik Mahasiswa (PJM) yang Ke-33 dengan tema “Peran Media Alternatif dalam Memberitakan Isu Keberagaman” oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Aspirasi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) telah berlangsung. Bertempat di Auditorium Garuda Lt.4 Gedung Yos Sudarso Fakultas Teknik UPNVJ, PJM Ke-33 menyuguhkan pembicara yang memiliki kompetensi pada bidangnya, seperti Dewan Pers hingga Pemimpin Redaksi portal berita.

Suasana hari pertama dari jalannya acara peran media alternatif dalam memberitakan isu keberagaman: pendidikan jurnalistik mahasiswa yang ke-33 oleh LPM Aspirasi. (Foto: Media Publica/Dzaki Nurcahyo).

Latar belakang LPM Aspirasi memilih isu keberagaman ialah karena isu tersebut sedang hangat diperbincangkan pada awal Januari tahun ini. Banyak media konvensional menerbitkan berita tentang kaum minoritas tetapi hanya pada awal bulan saja, pada bulan selanjutnya tidak ditemukan pemberitaan lanjutan mengenai hal ini.

“Kita ingin memberi edukasi dan menginformasikan kepada masyarakat serta mahasiswa pada umumnya apa arti keberagaman itu sendiri, agar kita tidak menelan secara mentah-mentah sebuah berita begitu saja,” ujar Taufiq Hidayatullah, Ketua Pelaksana PJM Ke-33 kali ini.

PJM sendiri merupakan acara tahunan LPM Aspirasi, yang membedakan dengan tahun-tahun sebelumnya ialah isu yang dibahas. Tahun lalu isu yang dibahas seputar berita bohon yang terdapat dalam media. “Angka ‘Ke-33’ sendiri merupakan penanda bahwa PJM sudah diselenggarakan sebanyak 33 kali atau selama 33 tahun,” ungkap Deden Pemimpin Perusahaan LPM Aspirasi.

Acara ini mendapat respon positif dari peserta yang hadir. Salah satunya ialah Gugun, Mahasiswa Universitas Pakuan ini berpendapat bahwa acara yang diselenggarakan sangat informatif dan materi-materinya sangat bermanfaat, “Bagus sih acaranya, menambah pengetahuan saya di dunia jurnalistik,” pungkasnya.

Sama hal nya seperti Gugun, Angga Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Budaya UPNVJ juga mengutarakan hal yang serupa, “Harapan saya sih semoga para jurnalis di luar sana lebih berimbang dalam membuat sebuah berita dan tidak menyudutkan suatu golongan,” tambah Angga.

Taufiq juga berharap kepada peserta yang hadir mulai dari rekan media dan masyarakat pada umumnya bisa mendapatkan ilmu yang setidaknya berguna untuk dirinya sendiri. “Kami juga berharap, ilmu tersebut bisa diterapkan ke ranah redaksinya masing-masing. Karena kita sebagai media alternatif, masih independen dan tidak ada campur tangan dari luar. Jadi kita seharusnya bisa menerapkan keberagaman itu sendiri dalam ranah kita,” tutupnya.

Reporter: Dzaki Nurcahyo & Moh. Thorvy Qalbi

Editor: Rangga Dipa Yakti

 3,339 total views,  3 views today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.