Ilustrasi: Media Publica/Rangga

Jakarta, Media Publica – Workshop pada semester ini, terhitung periode 2016-2017, resmi ditiadakan. Hal ini dibenarkan oleh Dr. Novita Damayanti, S.Sos, M.Si, selaku Wakil Dekan I (Wadek I) Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom), Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) (UPDM(B)).

Selain membenarkan terkait peniadaan workshop bagi ketiga konsentrasi, Novita juga meminta maaf bahwa pemberitahuannya yang dapat dikatakan mendadak, “Kami meminta maaf karena pemberitahuannya terlambat terkait dengan hal ini karena memang baru dekat-dekat ini diberitahukannya,” ungkap Novita.

Novita melanjutkan bahwa peniadaan workshop ini bukan serta merta karena pergantian jajaran baru Fikom. Tiap tahun, selalu ada evaluasi bagi workshop dan Praktek Kerja Lapangan (PKL),  “Kalau yang namanya evaluasi pasti dilakukan. Mata kuliah, kurikulum setiap berapa tahun sekali harus ada perubahan, evaluasi, metode dan teknik. Ini hanya bagian dari evaluasi yang kita lakukan,” tambahnya.

Selain pernyataan dari Wadek I Fikom. Kepala Jurusan Periklanan, Drs. Hilwan Arif, menyatakan bahwa ditiadakannya workshop bagi konsentrasi periklanan merupakan salah satu kewajiban bagi mahasiswa agar mengerti proses kerja di perusahaan. “Supaya dia tahu flow of work dan flow of job dari satu departemen atau bidang yang dia masukin nanti. Di situ, dia mempelajari proses komunikasi organisasi. Kalau lewat workshop dia hanya tahu bagaimana applied-nya, tapi prosesnya tidak tahu untuk mengatur suatu proses kerja dari awal sampai eksekusi,” terangnya.

Senada dengan Hilwan, Drs. RTS. Masli Nasrullah Kusadjibrata, S.Sos, M.Si, selaku Kepala Jurusan Jurnalistik, memaparkan bahwa kembalinya pada sistem PKL merupakan basic yang penting bagi mahasiswa. Karena lewat PKL, diharapkan dapat membuat para mahasiswa Fikom dapat mengaplikasikan apa yang telah mereka dapat di kampus.

Melihat sosialisasi dari ditiadakannya workshop pada semester ini yang mendadak. Novita menawarkan sebuah solusi bagi para mahasiswa yang belum mendapatkan perusahaan untuk PKL. “Semua masuk di list dan kita akan menyalurkan mereka (red-mahasiswa yang belum mendapat tempat PKL). Karena ini masalahnya adalah bagaimana caranya mereka kerja dengan mata kuliahnya cukup banyak. Mungkin tempat kerja itu ada beberapa yang sebetulnya bisa, tapi kan gak ada dispen untuk mereka yang 4 minggu berturut-turut untuk izin. Sehingga, kita mencarikan pekerjaan yang mungkin lebih dari satu bulan yang misalnya pagi sampai siang mereka bisa kelas dulu,” tutup Novita.

Reporter: Jurnal Indonesia Simbolon, Ranita Sari & Rangga Dipa Yakti

Editor: Anisa Widiasari

 3,463 total views,  3 views today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.