Media Publica – Buku biografi karya Budiman Sudjatmiko berisi ulasan mengenai perjalanan hidupnya semasa kecil hingga dia dipenjara oleh Orde Baru. Mulai dari pertanyaan-pertanyaan batinnya saat dia masih kecil tentang ada kemiskinan, utang, bunuh diri dan kematian.
Lika-liku perjalanan panjang sang aktivis untuk mencari jawaban tersebut serta memperjuangkan mimpinya yang tertanam sejak ia masih kecil. Keadaan masyarakat di daerahnya, di Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah yang mengalami kemiskinan dan cakar-cakar kehidupan pada bagian pertama menceritakan bahwa Budiman Sudjatmiko bukanlah dalang dari kerusuhan 27 Juli 1996.
Budiman juga menjelaskan bahwa buku Anak Anak Revolusi bukan semata-mata tentang anak-anak revolusi didefinisikannya sebagai mereka yang memiliki mimpi besar dan berani untuk mewujudkannya. Beragam pertanyaan mengusik, pertanyaan-pertanyaan terus mencari jawaban hingga ia dewasa. Ia lalu memutuskan untuk melawan sebagai jawabannya. Sebab, dibalik ‘kenyamanan’ yang ditawarkan penguasa orde baru, rupanya terselip berbagai ketidakadilan dan penindasan. Pada cakar-cakar kekuasaan bagian kedua menceritakan tentang tertangkapnya keluarga Budiman oleh pemerintah untuk memancingnya agar keluar dari persembunyiannya.
Dalam buku seri pertama ini bukan mengenai peristiwa-peritiwa semata, melainkan bagaimana Budiman menafsirkan peristiwa-peritiwa yang dialaminya semasa ia kecil. Bersama rekan-rekannya pula, ia lahirkan bayi revolusi bernama Partai Rakyat Demokrat (PRD). Banyak intelijen yang diusut ke pergerakan Budiman Sudjatmiko selama bertahun-tahun. Seperti bergerak dalam rumah kaca yang terus ditonton para intelijen dan informan tentara sambil tertawa riang.
Pada bab berikutnya menceritakan tentang organisasi Persatuan Rakyat Demokratik yang membawahi Serikat Tani Nasional (STN), Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID) dan beberapa serikat buruh di berbagai daerah.
Di dalam buku ini juga terdapat berbagai cerita Budiman yang tak lain di dalamnya ada kekerasan, kekejaman, dan ketegangan. Selain itu pembaca juga akan merasakan bagaimana kisah percintaan Budimana dengan seorang wanita tim relawan yang dilihatnya saat sidang pertamanya.
Peresensi: Zulfiana Rachmawani
3,141 total views, 9 views today