“Katanya aku gila karena tubuhku yang menjijikan dengan rambut gimbal sebahu, celana kumal robek bau apak, dada telanjang penuh daki, meracau sepanjang jalan, dan tertawa-tawa sendirian. Padahal, menurut perasaanku, aku sama sekali tidak gila. Malah yang paling waras di antara para manusia yang mengaku normal.”

Judul Buku: Catatan Orang Gila Penulis: Han Gagas Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Jumlah Halaman: 184 Halaman
Judul Buku: Catatan Orang Gila
Penulis: Han Gagas
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Jumlah Halaman: 184 Halaman

Media Publica – Kutipan itu diambil dari sebuah buku kumpulan cerita pendek (cerpen) berjudul ‘Catatan Orang Gila’ garapan Han Gagas, seorang penulis lulusan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, yang merangkum berbagai kisah dari bangsal rumah sakit jiwa. Dalam buku ini terdapat beberapa cerpen yang pernah dimuat sebelumnya di beberapa media, seperti Kompas, Majalah Horison, Jurnal Nasional dan Republika. Ada pula sebuah cerpen dan novela (red-kisah prosa yang lebih panjang dari cerpen, tetapi tidak sepanjang novel) yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya, yakni berjudul ‘Catatan Orang Gila’ dan ‘Catatan tentang Hantu dan Kisah dari Bangsal’.

Buku ini berisi cerita-cerita yang mampu membuat kita membayangkan bagaimana kehidupan dan pemikiran orang-orang gila yang digambarkan di sini. Salah satu cerita yang menarik perhatian adalah pada permulaan. Anda akan disajikan sebuah cerita tentang si gila yang digambarkan dirinya merasa justru paling waras di antara manusia lain yang merasa normal. Dalam cerita itu, tersisip kritik-kritik tentang kehidupan manusia yang serakah, angkuh dan sangat arogan. Semua hal tersebut diambil dari sisi pandang si gila yang ternyata menyimpan banyak kenangan buruk sehingga mampu merubahnya jadi seperti itu.

Ada lagi yang menarik yakni dalam novela kumpulan beberapa kisah para pasien Rumah Sakit Jiwa di Solo yang berjudul ‘Catatan tentang Hantu dan Kisah dari Bangsal’. Ada Tarmi, Yu Lastri, Maya dan beberapa orang lainnya seperti Amir sang pelukis, serta Helen. Kisah yang memilukan bahwa dalam cerita ini terdapat kepiluan mengenai masa lalu, tentang penindasan yang dilakukan oleh orang terdekat, tekanan mental yang membuat beberapa di antaranya justru tidak berhenti mengoceh, bahkan tentang ingatan akan hantu yang menggentayangi setiap malam. Semua terangkum dan dibuat begitu ringan dari sisi penulis yang mengutip cerita tersebut dari catatan-catatan harian para pasien.

Kisah yang aneh, namun bermakna besar pun akan anda temui di cerita-cerita lainnya dalam buku ‘Catatan Orang Gila’. Buku ini merupakan persembahan yang dibuat dan diberikan kepada para pasien rumah sakit jiwa, para novelis dan cerpenis pengungkap kisah buruk dibalik para pasien tersebut, serta untuk para korban kegegeran 30 September 1965 dan Mei 1998. Buku yang rilis pada tahun 2014 lalu bisa menjadi bacaan seru, serta mampu membuat Anda menggelengkan kepala setiap membalik halaman demi halaman.

Peresensi : Dwi Retnaningtyas

 6,155 total views,  3 views today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.