Pementasan 'Anya Unyu Blencan Blencon' oleh Teater Fikom UPDM(B), Jumat (20/6). (Foto: Media Publica)
Pementasan ‘Anya Unyu Blencan Blencon’ oleh Teater Fikom UPDM(B), Jumat (20/6).
(Foto: Media Publica)
Jakarta, Media Publica – Pementasan teatrikal oleh Wadah Kegiatan Mahasiswa (WKM) Teater Fikom kembali diadakan. Kain putih yang digelar di pelataran parkir Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) menjadi arena pementasan dengan tema kebahagiaan.

Pementasan yang berjudul ‘Anya Unyu Blencan Blencon’ berawal dari banyaknya kegelisahan yang dirasakan saat ini. Pementasan ini menyajikan realita-realita yang berhubungan dengan kebahagiaan namun dapat berakibat celaka seperti uang, ambisi maupun hawa nafsu. Cerita ini menyampaikan pesan bahwa penyebab dari semua itu karena kegagapan tubuh manusia yang tidak tahu cara menggunakannya dan akhirnya menyebabkan ketimpangan. Dengan simbol-simbol serta penggunaan properti yang sederhana, membuat teatrikal terlihat sejujurnya dan membiarkan penoton menyimpulkan cerita ini.

Pementasan yang diselenggarakan pada Jumat (20/6) merupakan pementasan hasil studi dalam proses regenerasi angkatan baru 2013 dari WKM Teater Fikom. Muhammad Panji Wijayan selaku sutradara mengungkapkan pementasan ini sebagai latihan dasar bagi teman-teman WKM Teater angkatan 2013 dan untuk berkreasi kembali setelah lama Teater Fikom tidak pentas.

“Sebenarnya pementasan ini tujuannya supaya kita bisa bangkit lagi untuk berkreasi, gali teater kita dan mudah-mudahan ini langkah awal. Intinya untuk moestopo” ujar pria yang disapa Panji.

Antusias terhadap pementasan teatrikal ini disampaikan oleh penonton. Andrew, Mahasiswa Fikom angkatan 2009 ini menyampaikan rasa salutnya. “Bagus, maksudnya ini sederhana dan SDM nya pun sedikit tapi bisa maksimal, totalitas banget,” pujinya. Ia mengaku rindu dengan teater yang sering dipentaskan oleh teater fikom.

Tidak hanya mahasiswa UPDM(B), Faris Fadli Rahman, Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) ikut menjadi penonton pementasan ini. “Menurut saya keren, saya sangat menanti pentas sebenarnya kayak gimana dari Teater Fikom,” ujarnya. Ia menyayangkan kode dan pesan yang disampaikan dalam pementasan terlalu banyak sehingga kurang dipahami oleh sebagian penonton.

Panji menambahkan bahwa Teater Fikom ingin mengaktifkan eksistensinya kembali dan berharap dalam waktu kedepan dapat mengikuti kembali festival teater.

“Mudah-mudahan ini menjadi langkah yang baik buat kita, eksistensi Teater Fikom bisa pulih kembali dan akhirnya mengharumkan nama UPDM(B),” tukasnya.

Reporter: Rarasati Anindita
Editor: Dianty Utari Syam

 2,672 total views,  3 views today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.