Saving Bonds Retail
Saving Bonds Retail
Jakarta, Media Publica – Setelah luncurkan Obligasi Ritel Indonesia (ORI), Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI) resmikan surat utang baru Saving Bonds Retail (SBR) seri 001. Bertujuan untuk menutup defisit, SBR ini nantinya akan dikeluarkan dua kali pada tahun ini.

“Ditargetkan penawaran obligasi ritel ini akan dilakukan 2 kali, SBR semester pertama pada hari ini dan dan selanjutnya pada semester kedua,” ujar Robert Pakpahan, selaku Direktur Jenderal Pengelolaan Utang.

Masa penawaran untuk SBR001 mulai 2 Mei hingga 22 Mei 2014 dan diterbitkan pada 30 Mei 2014. Berbeda dengan ORI, Saving Bonds tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder dan harus ditahan hingga jatuh tempo sekitar dua tahun.

Hal lain yang membedakan SBR001 ini adalah walau memiliki besaran imbal hasil yang sama dengan ORI dan Sukri, SBR tidak terpengaruh oleh penurunan bunga penjaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Anny Rahmawati, selaku Wakil Menteri Perdagangan mengatakan, SBR001 memakai bunga kupon yang kompetitif. Kupon ditetapkan suku bunga penjaminan LPS, kuponnya minimum 8, 75 persen, jika bunga penjaminan LPS turun, minimum bunga turun 8,75 persen.

“Ini investasi aman. Bunganya mengambang tapi ada minimum, Kita tidak berharap naik, investor dapat suku bunga penjaminan LPS,” jelas Anny.

SBR001 bebas dari resiko fluktuasi bunga atau kupon. Saving Bonds Retail tidak berkaitan dengan pergerakan, suku bunga atau yield yang bisa saja berubah kaitannya di mekanisme pasar.

Sumber: Antara dan Tribun
Editor: Dwi Retnaningtyas

 1,979 total views,  3 views today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.