Kondisi Bandara Adisucipto yang tertutup abu vulkanik  (sumber : okezone.com)
Kondisi Bandara Adisucipto yang tertutup abu vulkanik
(sumber : okezone.com)
Yogyakarta, Media Publica – Tujuh bandara nasional Indonesia yang berada di pulau Jawa untuk sementara ditutup sejak Gunung Kelud meletus. Hal ini dikarenakan abu vulkanik yang sangat berbahaya untuk pesawat.

“Abu itu bisa membuat mesin erosi dan panas,” ujar Masruri, selaku Ketua Subkomite Udara Komisi Nasional Keselematan Transportasi.

Masruri mengatakan, abu vulkanik sangat berbahaya bagi mesin baling-baling maupun jet. Abu yang terbawa oleh angin yang nantinya masuk ke mesin dengan kecepatan tinggi akan merusak dan mengikis komponen mesin pesawat, serta dapat membuat mesin lebih cepat panas.

“Tidak perlu waktu lama, mesin dapat meledak karena abu tersebut,” ungkapnya.

Abu ini berbahaya karena mengandung materi-materi seperti gelas silikat yang terkandung dalam partikel berukuran 1-5 mm dan berada di titik lebur 600-800 derajat Celcius.

Rovicky Dwi dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) mengatakan, “partikel silikat ini akan meleleh dikompresor tekanan tinggi dan turbin mesin jet dan kemudian termampatkan lagi dibagian pendingin turbin, menempel pada bilah-bilah propeler dari mesin. Silikat ini mengganggu memampatkan aliran udara di mesin dan dapat menyebabkan mesin tekor atau bahkan berhenti sama sekali.”

Masruri mengingat kembali kecelakaan pesawat yang di akibatkan oleh abu vulkanik. Ditahun 1982, pesawat boeing 747-236B maskapai British Airways dari London menuju Auckland, Selandia Baru, mengalami kecelakaan. Kejadian ini terjadi diatas Samudra Hindia dan saat itu pesawat memasuki awan yang diselimuti abu vulkanik akibat letusan Gunung Galunggung yang mengakibatkan empat mesin pesawat tersebut mati dan abu juga memasuki kabin pesawat. Untungnya, pada kejadian ini pilot dapat mendaratkan pesawat secara darurat di Halim dan tak ada korban jiwa di tragedi ini.

Di Eropa pernah melakukan langkah serupa di April 2010 lalu ketika gunung Eyjafjallajokull di Islandia meletus. Akibat abu vulkanik, gengan terpaksa penerbangan diberhentikan selama berminggu-minggu dan tentunya menelan kerugian besar yang mencapai US$ 1,7 miliar.

Oleh karena itu, Masruri sangat setuju dengan keputusan pemerintah untuk menutup sementara tujuh bandara nasional.

“Daripada terjadi sesuatu, pemerintah lebih baik mengambil langkah pencegahan,” ujarnya.

Empat Hari Tutup, Bandara Adisucipto Rugi Sampai Rp. 2 Miliar

Bandara Adisucipto Yogyakarta hingga hari keempat, sejak Jumat (14/2), masih belum beroperasi akibat dipenuhi abu vulkanik dari letusan Gunung Kelud.

Humas Bandara Adisucipto Yogyakarta, Faizal Indra Kusuma, mengaku, kerugian akibat penutupan bandara selama empat hari itu ditaksir mencapai miliaran.

“Kerugian akibat tidak beroperasi bandara bisa mencapai Rp 2 Miliar,” kata Faizal

Hingga saat ini usaha untuk membersihkan bandara masih dilakukan. “Kalau hitungan persen, saat ini sudah 80% yang bersih dari abu vulkanik. Kita berharap secepatnya diselesaikan agar bandara segera beroperasi lagi,” jelasnya.

Faizal mengaku belum mengetahui secara pasti kapan bandara akan beroperasi lagi. “Iya rencananya memang 18 Februari besok, tapi harus semua dicek apakah sudah bisa beroperasi atau belum. Saya belum bisa memastikan soal itu,” jelasnya.

“Dibuka bandara itu harus mengutamakan keselamatan penumpang, makanya perlu cek semua sarana dan prasarana yang ada,” paparnya.

Editor : Ananda Ratu Ayu Kemuning

Sumber : tempo.co, detik.com dan okezone.com

 2,704 total views,  3 views today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.