(sumber : liputan6.com)
(sumber : liputan6.com)

Jakarta, Media Publica – Tepat Mengawali 2014 PT Pertamina (Persero) menaikkan harga elpiji 12 kilogram serentak di seluruh Indonesia. kenaikan tersebut dirasakan sangat berat oleh masyarakat, khususnya para ibu yang terbiasa memasak menggunakan elpiji. Dengan kenaikan Rp 3.959 per kg tersebut, maka kenaikan harga per tabung elpiji 12 kg mencapai Rp 47.508. Sebelum kenaikan, harga elpiji 12 kg adalah Rp 5.850 per kg atau Rp 70.200 per kg, yang berlaku sejak 2009. Dengan demikian, harga elpiji 12 kg akan menjadi Rp 117.708 per tabung.

Melihat kenyataan yang demikian, mau tidak mau masyarakat menelan pil pahit untuk melangsungkan kehidupannya. Cara mensiasati bagi pedagang penjual makanan misalnya, ia menaikan harga sekitar 2000 setiap makanan yang akan dijual. Setelah menyamaratakan masyarakat agar beralih dari kompor minyak ke kompor gas, kenyataannya gas elpiji yang sudah menjadi bagian utama dalam pengoperasian untuk berdagang justru kini menjadi komoditi yang sulit didapatkan dengan kapasitas harganya yang sangat mahal.

Menyambut pesta demokrasi yang akan datang sekitar 3 bulan lagi. Pemerintah dianggap tidak memihak terhadap rakyat, bagaimana tidak 2013 terakhir lalu masyarakat di hebohkan dengan harga daging sapi yang melonjak, dan bahan pangan lainnya yang melonjak, serta harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang kini sudah menetap kenaikannya pada pertengahan 2013 lalu.

Fenomena saat ini yang terjadi dengan kenaikan harga elpiji sudah dianggap serius, pemerintah tidak bersinergi dengan Pertamina khususnya, padahal Perusahaan yang memegang saham tertinggi itu sendiri adalah Bahan Usaha Milik Negara (BUMN) dimana dalam hal ini harus memihak dengan Negara dan rakyat, bukan perusahaan swasta yang menilik keuntungan saja. Pemerintah memang dianggap lepas tangan dalam hal ini, buktinya seperti yang dikutip dari situs berita Hatta Rajasa mengungkapkan kenaikan harga elpiji 12 kg tersebut merupakan wewenang Pertamina, dan pemerintah tak bisa mengintervensi hal tersebut.

Sungguh disayangkan, pemerintah yang seharusnya mengayomi serta mensejahterakan rakyatnya justru malah semakin menyengsarakan, dengan mempersulit kehidupan perekonomian rakyat yang kini sudah carut marut.

Penulis : Rati Prasasti

 2,603 total views,  3 views today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.