Satelit Palapa Indonesia Sumber : Merdeka.com
Satelit Palapa Indonesia
Sumber : Merdeka.com

Jakarta, Media Publica – Pada 9 Juli, Indonesia telah memperingati Hari Satelit Palapa. Satelit yang diambil dari nama sumpah yang diucapkan patih Majapahit, Gajah Mada, ini diluncurkan pada 1976 satelit tersebut mulai diluncurkan dengan menggunakan roket Hughes dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat.

Ketika diluncurkan, satelit Palapa pertama yang mengorbit Bumi adalah generasi A1. Kecuali reflektor parabolanya, Palapa identik dengan satelit Anik milik Kanada dan Westars punya Western Union.

Palapa A1 membawa kebanggaan pada masyarakat Nusantara, lantaran teknologi ini membuat Indonesia di posisi ketiga setelah AS dan Kanada dalam teknologi persatelitan. Satelit komunikasi yang ditempatkan pada ketinggian 36.000 kilometer di atas Bumi dan dikendalikan oleh Stasiun Pengendali Utama (SPU) di Cibinong, Jawa Barat, ini menghubungkan kepulauan Nusantara.

Satelit Palapa menggunakan teknologi yang cukup maju kala itu. Secara keseluruhan, satelit ini menggunakan teknologi yang juga dipakai untuk satelit Anik dan Westar milik Kanada dan Amerika. Termasuk juga, roket peluncur yang dipakai adalah roket untuk meluncurkan dua satelit itu, Delta 2914.

Proyek pengerjaan satelit Palapa ini tergolong cepat. Bahkan, pengerjaan ini merupakan rekor tercepat yang tercatat dalam sejarah pengerjaan satelit milik Boeing. Bayangkan, Boeing hanya memiliki waktu 17 bulan sejak pemesanan dilakukan pada awal Februari 1975.

Rancangan satelit Palapa generasi A dibuat khusus oleh Hughes untuk dapat menjangkau seluruh kawasan Indonesia. Selain itu, kekuatan sinyal yang dipancarkan oleh satelit ini mampu menjangkau beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.
Generasi Palapa B diteruskan hingga B2, B2P, B2R, dan B4. Sebelum akhirnya digantikan oleh generasi C. Meski demikian, kedua generasi awal A dan B menjadi pelopor utama komunikasi Nusantara. Tanpa keduanya, masyarakat tiada terhubung, komunikasi antarpulau akan menyulitkan, dan akhirnya meluas ke segala sendi kehidupan

Namun demikian, satelit Palapa A merupakan lompatan teknologi luar biasa yang pernah dilakukan Indonesia. Pengamat Teknologi, dalam situs merdeka.com Ninok Leksono pun menyatakan, karena satelit inilah Indonesia dikenal sebagai negara ketiga yang memiliki satelit pemancar domestik setelah Kanada dan Amerika. Hal itu mengalahkan China dan India yang belum sempat memikirkan untuk memiliki satelit domestik.

Sumber :  national geographic & kpt.co.id

Editor : Rati Prasasti

 2,322 total views,  3 views today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.