Jakarta (13/04), Akun resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, @SBYudhoyono (Mediapublica/Desy.S)
Jakarta (13/04), Akun resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, @SBYudhoyono
(Mediapublica/Desy.S)

Jakarta, Media Publica – Keinginan Presiden Republik Indonesia untuk memiliki akun pribadi di jejaring sosial twitter, akhirnya terwujud. Twitter dengan nama akun @SBYudhoyono ini sudah menjadi akun resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan mendapat badge verifikasi twitter.

Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparringa, mengatakan akun tersebut dibuat oleh satu tim kecil yang terdiri dari para netizen muda. Namun hingga kini akun Twitter SBY belum sekalipun mencuit. Meski begitu, Daniel memastikan SBY bakal segera mempublish tweetnya. “Dalam waktu hitungan jam, hari ini atau besok, akun itu akan mulai aktif,” kata Daniel, dikutip dari Tempo.

Menurut Daniel, untuk pertama kali, SBY akan menyapa netizen yang lain dan menjadikan ranah Twitterland sebagai bagian dari hidupnya. “Ini adalah sebuah keinginan yang tertunda untuk sekurang-kurangnya dua tahun,” ujarnya, Sabtu (13/04).

Akun yang hingga pukul 17.30 WIB telah memiliki 133.040 followers ini pun mendapat beragam tanggapan, baik pro maupun kontra.

“Belum ada tweetnya sih jadi kita belum tahu, kalau followers-nya banyak itu wajar orang pasti ingin ikutin,” tutur Fizzy Andriani SE., MSi, Dosen Hubungan Masyarakat, Fikom, UPDM(B).

Menurut Fizzy, akun resmi ini baru akan terlihat keefektifitasannya saat sudah ada tweet maupun respon akun resmi ini terhadap kritik maupun keluhan yang disampaikan kepada akun ini. Twitter ini dianggap bisa menjadi salah satu sarana bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya secara bebas. Karena selama ini sangat sulit untuk menyampaikan aspirasi langsung kepada Presiden.

Sedangkan Dosen Komunikasi Politik Fikom Muminto Arif, mengatakan dengan adanya akun ini juga merupakan bagian dari manuver politik SBY menjelang pemilihan 2014. Selain itu, ia juga menambahkan bahwa ini merupakan hak manusiawi dimana SBY berhak memiliki akun twitter dan dapat berupa sarana evaluasi kinerja.

Twitter digunakan sebagai sarana pembentukan opini publik dan mengukur popularitas. “Baru sehari terus dapet follower sampai sebelas ribu sekian itukan menandakan, bisa mengukurlah bahwa SBY tu masih populer,” tandas Muminto, Sabtu (13/04).

Mahasiswa juga turut berkomentar dengan kehadiran akun jejaring sosial twitter milik Presiden Indonesia ini. “Ya kalau tweetnya hanya sebagai ajang pencitraan untuk apa, jadi lebih kaya apa yang dia lakuin di dunia maya jadi real. Nggak usah bertele-tele dengan tweetnya yang pencitraan,” ujar Melinda Elisabeth, Mahasiswi Fikom angkatan 2010.

Akun twitter yang akan di kelola oleh tim dan juga presiden SBY ini, diharapkan dapat menapung keluhan masyarakat, “meskipun telat banget baru buat, tapi diharapkan presiden SBY  bisa melihat apa sih yang rakyatnya inginkan walaupan masa jabatannya sudah mau habis tapi paling nggak dia tahu lah kinerjanya dia dilihat oleh masyarakat luas,” ujar Ulfa Farina, mahasiswa Fikom, 2011.

Teguh Rizky Riyadi, alumni Fikom UPDM(B) yang lulus pada tahun inipun menambahkan, dengan adanya twitter ini, bisa dikatakan mulai berkembangnya sarana keluhan rakyat terhadap pemerintahan .“Bila hal ini efektif, maka rakyat bisa mengutarakan keluhannya melalui akun tersebut dengan bahasa yang sesuai dan sepadan,” katanya.

Dampak dari akun twitter ini bagi masyarakat  pun akan terlihat bila adanya respon dari Presiden atas tweet tentang kritik maupun keluhan yang ada.

Sebelumnya, SBY menyatakan siap menerima kicauan berupa kritik tajam dari para pengikutnya di media sosial Twitter. “SBY menerima semua konsekuensi itu. Termasuk yang terburuk dari semuanya, yaitu harus melayani ocehan dan celotehan dari yang lucu tetapi kurang relevan hingga sinisme yang ekstrem,” kata Daniel Sparringa, melalui pesan pendek, Jumat (12/04).

Reporter: Rienhesti dan Mega

Editor: Desy Setyowati

 2,166 total views,  3 views today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.