Mobil Elektrik YeZ Sumber: Drive
Mobil Elektrik YeZ
Sumber: Drive

Jakarta, Media Publica – Sebuah mobil yang sangat inovatif, hasil kreasi dua produsen mobil Shanghai Automotive Industry Corporation (SAIC) dengan General Motors (GM) dipamerkan di Beijing Auto Show yang berlangsung di China. Mobil dengan keunggulan yang bisa bernafas layaknya sebuah pohon yang mengeluarkan gas oksigen ini, bernama YeZ.

 

Mobil ini merupakan gabungan dari berbagai teknologi. Salah satunya adalah konversi photovoltaic di atap panel suryanya. Mobil ini juga dilengkapi turbin angin kecil dirodanya. Selain itu, YeZ juga mampu menyerap gas CO2 di udara dan mengubahnya menjadi O2.

 

Atap mobil ini menyerupai daun dan memiliki ratusan solar sell yang berguna untuk menangkap panas sinar matahari dan bergerak mengikutinya agar terserap maksimal. Meski berukuran kecil, mobil ini memiliki sistem berpenggerak semua roda (all wheel drive). Ibarat sebuah mesin turbin raksasa yang mampu mengubah tenaga angin menjadi listrik. Bahkan agar dapat menyerupai daun yang sesungguhnya, bahan organik tumbuh-tumbuhan digunakan agar dapat menghasilkan oksigen sebagai gas buang.

 

Meski masih berupa prototipe dan belum diproduksi massal sampai setidaknya tahun 2030, YeZ telah menarik perhatian banyak orang. Sedangkan nama YeZ sendiri memiliki arti “daun” dalam bahasa Mandarin. Berbeda dengan mobil kebanyakan yang menghasilkan emisi karbon dioksida, YeZ justru seperti daun pada tanaman yang mampu menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen.

 

Inovasi ini dipamerkan pertama kali dalam World Expo 2010 di Shanghai. Teknologi fotosintesis buatan dipasang di sekujur tubuh mobil ini. Bahan pembuat bodi mobil yang disebut sebagai metal organic frameworks memungkinkan YeZ untuk menyerap karbon dioksida dari sekelilingnya, dan mengubahnya menjadi listrik dan oksigen. Kemudian listrik disimpan dalam baterai, sementara oksigen “dibuang” ke alam.

 

Keistimewaan lainnya yaitu atap yang dilengkapi teknologi photoelectric converter, berfungsi sebagai panel surya yang dapat menyerap panas matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik.

 

Keempat roda mobil YeZ juga dirancang menyerupai baling–baling kipas angin. Bertujuan, agar pada saat kendaraan ini melaju dan roda berputar, udara akan tersedot ke dalam sistem turbin, dan menghasilkan listrik.

 

Listrik yang dihasilkan dari proses ini akan digabung dengan listrik yang dihasilkan dari konversi sinar matahari tadi, di dalam baterai. Sehingga, ketika mobil melaju dan mengonsumsi listrik, pada saat yang sama baterai juga otomatis terisi terus menerus dari putaran rodanya. Semakin cepat roda berputar, semakin deras angin memutar turbin, sehingga energi listrik yang dihasilkan pun semakin besar.

Spesifikasi YeZ :

  • Atapnya terbuat dari panel surya dengan desain seperti alur pada permukaan daun. Di sini terjadi proses penyerapan sinar matahari.
  • Mobil ini berkursi dua dengan desain futuristik dan atap berbentuk daun sebagai simbol ramah lingkungan.
  • Roda menghasilkan listrik dari putaran rotor dan turbin.
  • Sinar matahari diserap atap yang bisa bergeser untuk membentuk sudut tertentu hingga maksimal menyedot energi panas.
  • Pada saat yang sama, bodi mobil menyerap karbon dioksida, dan melepas oksigen ke udara bebas.

Penelitian Mengenai Daun Buatan

Konsep-konsep fotosintesis buatan seperti yang ada pada mobil  Yez ini pun telah banyak diberitakan media, seperti pada penelitian yang dilakukan  Massachusetts Institut of Technology (MIT) yang dipimpin oleh Daniel Nocera di laboratorium Dan Nocera. MIT dan Matthew Kanan mengembangkan proses yang menggunakan sinar matahari untuk memisahkan air menjadi hidrogen dan oksigen. Hidrogen akan digunakan dalam sel bahan bakar dan oksigen dilepas ke udara.

Daun buatan yang bisa memproses sinar matahari dan air menjadi energi seefisien daun asli. Pada ajang National Meeting of the American Chemical Society, 2011, peneliti dari MIT mengumumkan keberhasilan mereka dalam membuat daun artifisial yang terbuat dari bahan-bahan yang stabil dan tidak mahal, tapi memiliki sifat seperti daun asli.

Daun artifisial menggunakan sinar matahari untuk memecah air menjadi hidrogen dan oksigen yang dapat dipakai untuk menciptakan listrik.

Daun artifisial ini dibuat dari silikon dan berbagai katalis yang memacu reaksi kimia untuk menghasilkan listrik. “Dengan ditempatkan dalam segalon air dan diletakkan di bawah sinar matahari, daun buatan ini dapat menyediakan listrik untuk keperluan mendasar di rumah,” jelas Dr. Daniel Nocera

Daun ini bukan daun pertama yang bisa menirukan proses fotosintesis. Tapi percobaan-percobaan berikutnya menghasilkan daun yang terbuat dari bahan-bahan tidak stabil dan mahal serta tidak tanah lama. Nocera dan tim yang dipimpinnya membuat daun artifisial dari bahan yang tidak mahal dan umum, seperti nikel dan kobalt. Di laboratorium mereka, daun artifisial berukuran kartu remi dapat bertahan selama 45 jam tanpa penurunan kinerja.

Sumber : Discovery News dan National Geographic Indonesia

Editor: Desy Setyowati

 2,542 total views,  3 views today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.