Suasana Women’s March 2018 di Denver Amerika Serikat. Sumber: www.denverpost.com

Media Publica – Kesenjangan gender atau yang di kenal sebagai gender gap, serta kesetaraan gender atau gender equality, menjadi topik yang menarik bagi berbagai kalangan masyarakat di seluruh dunia. Kesenjangan gender sendiri adalah perbedaan antara wanita dan pria sebagaimana tercermin pada pencapaian atau kecenderungan dalam sosial, politik, intelektual, budaya, dan ekonomi. Sebuah organisasi internasional, World Economic Forum telah melakukan riset atas isu ini sejak tahun 2006.

The Global Gender Gap Index bertujuan untuk mengukur kesenjangan gender di empat bidang utama yaitu kesehatan, pendidikan, ekonomi dan politik. Contohnya jarak pada bidang ekonomi antara wanita dan pria dalam mendapatkan gaji, kepemimpinan, dan partisipasi dalam tempat kerja.

Seperti di lansir dalam www.weforum.org kesenjangan gender di empat bidang utama tersebut melebar untuk pertama kalinya sejak pencatatan dimulai pada tahun 2006. Dan meskipun terdapat kemajuan yang lamban nan stabil selama satu dekade terakhir, 2017 bukanlah tahun yang berhasil.

Hasil dari Global Gender Gap Index tahun 2017 menunjukkan, akan membutuhkan waktu 217 tahun untuk wanita agar mendapatkan peghasilan yang seimbang dengan pria, serta dengan sejajar di representasikan di tempat kerja.

World Economic Forum juga membuat peringkat  yang melibatkan 144 negara dari seluruh belahan dunia berdasarkan hasil laporan terkait tingkat kesetaraan di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi dan politik. Islandia menduduki posisi pertama dalam keseluruhan indeks global. Negara yang memiliki populasi sebanyak 332.529 penduduk ini juga menetapkan hukum yang mewajibkan perusahaan untuk

(Prediksi dari World Economic Forum akan waktu untuk mengakhiri kesenjangan gender. Sumber: www.bbc.com)

memberikan gaji yang setaraf bagi seluruh karyawan tanpa adanya diskriminasi terhadap gender.

Sementara Indonesia menempati urutan ke 84 dalam indeks global, urutan ke 108 pada sub-indeks ekonomi, serta posisi ke 88 dalam pendidikan, urutan ke 60 pada kesehatan, dan urutan ke 63 dalam politik.

CNN melakukan survey yang melibatkan lebih dari 4.500 orang mengenai perbedaan gender. Survey tersebut menghasilkan, sebagian besar masyarakat percaya ada perbedaan yang pasti antara pria dan wanita dalam hal bagaimana mereka mengekspresikan perasaan, kemampuan fisik, hobi dan minat, juga cara mengasuh anak.

Kim Parker, Direktur Riset Tren Sosial di Pew Research Center mengatakan, “Pria cenderung berpikir bahwa perbedaannya lebih didorong oleh biologi, di mana wanita mengatakan bahwa itulah yang diharapkan masyarakat terhadap jenis kelamin yang mendorong beberapa perbedaan ini dalam hal-hal seperti bagaimana mereka mengekspresikan perasaan, bahkan hobi dan minat, dan cara mereka menjadi orang tua.”

Telah muncul berbagai organisasi, komunitas, aksi, dan kampanye mengenai kesenjangan dan kesetaraan gender. Salah satunya adalah Women’s March yang merupakan aksi protes yang pertama kali di laksanakan pada 21 Januari 2017 di Washington, D.C, Amerika Serikat. Diperkirakan terdapat 500.000 orang yang berpatisipasi dalam aksi untuk membela hak perempuan dan protes kepada Presiden Donald Trump atas pernyataannya yang di nilai oleh banyak orang sebagai anti-women. Women’s March yang jatuh pada 20 Januari 2018 lalu dilaksanakan untuk memperingati satu tahun sejak aksi protes besar ini pertama kali di lakukan.

Reporter: Anisa Widiasari

Editor: Rangga Dipa Yakti

Diambil dari berbagai sumber

 5,518 total views,  3 views today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.