Masih belum mendapat keputusan, massa menggantung perwakilan massa sebagai pocong di atas gerbang Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Jakarta (20/12). (Foto: Media Publica/Thorvy)

Jakarta, Media Publica – Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) (Fikom UPDM(B)) masih melakukan aksi, kali ini dengan ‘gantung diri’ pada Rabu, (20/12). Aksi yang bertempat di gerbang kampus didasari oleh keinginan Mahasiswa Fikom agar Dekan Fikom turun dari jabatannya.

Aksi ‘gantung diri’ ini dilaksanakan mulai pukul 17.03 WIB dengan mengikat salah satu peserta aksi menggunakan kain hitam dan dibuat seolah-olah menjadi pocong. Hal tersebut sebagai analogi matinya demokrasi di Fikom UPDM(B).

“Seharusnya mereka semua bisa melihat kenapa kita sampe melakukan aksi ini, intinya sudah tidak ada lagi demokrasi, tidak ada lagi transparansi, sampe akhirnya kita melakukan aksi gantung diri,” ujar Dicky mahasiswa Fikom angkatan 2015.

Dicky berharap pihak dekanat untuk lebih bertanggungjawab pada mahasiswa, “Jangan segala hal mereka lempar seperti bola sampe pada akhirnya terjadi hal yang seperti ini dan mereka memilih untuk kabur,” tegasnya.

Menurut Faisal Fadillah sebagai orang yang bersedia digantung dalam aksi ini, Dekan Fikom masih belum dapat menemui mahasiswa, “Saya berharap Dekan bisa melihat aksi gantung diri ini. Kalau belum muncul bukan hanya aksi gantung diri, mungkin besok bisa lebih lagi, ” pungkasnya.

Saat berjalannya aksi pada pukul 17.43, Sumarhadi SE, MM selaku Wakil Rektor II datang menemui peserta aksi untuk memberikan keterangan. Dalam penjelasannya, Sumarhadi mengaku dikirim oleh pihak Rektorat UPDM(B) untuk menyampaikan informasi bahwa jajaran rektorat akan hadir pada Kamis (21/12) sebagai wujud penerimaan aspirasi mahasiswa akan tuntutan-tuntutan yang diutarakan.

Reporter: Ranita Sari & Intan Chrisna Devi

Editor: Rangga Dipa Yakti

 3,967 total views,  3 views today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.