Salah Satu Kuttipan Film Love, Life and Laughter Sumber : The Guardian
Salah Satu Kuttipan Film Love, Life and Laughter
Sumber : The Guardian
Inggris, Media Publica – Penemuan Film bisu asal Inggris yang berjudul Love, Life and Laughter yang telah hilang sejak 80 tahun silam kini ditemukan, film tersebut ditemukan di salah satu bioskop tertua di Belanda. Ketika seorang pekerja stasiun televisi lokal membawa beberapa arsip film ke museum film Belanda, secara tak sengaja film tersebut ditemukan saat ia sedang membuat katalog seluruh arsip.

Film “Love, Life and Laughter” merupakan aliran film bisu yang diproduksi tanpa dialog dan rekaman suara, berasal dari periode sebelum diperkenalkannya film bersuara. Dalam film bisu yang dibuat untuk hiburan, dialog disampaikan melalui gerak isyarat, pantomim, dan telop antarjudul. Ide menggabungkan film dengan rekaman suara sebenarnya sudah sama tuanya dengan penciptaan gambar hidup.

“Love, Life and Laughter” yang dibintangi oleh Betty Balfour karya George Pearson merupakan satu dari 75 film yang paling dicari oleh Institute Perfilman Inggris BFI (British Film Institute). BFI berharap bisa menayangkan film berdurasi 90 menit ini di Inggris tahun ini.

Film ini diproduksi tahun 1923 menceritakan mengenai kisah percintaan antara gadis paduan suara dengan penulis yang mempunyai kehidupan melarat. Sang kurator Bryony Dixon film bisu di BFI menilai bahwa hal tersebut merupakan penemuan penting dalam dunia perfilman. Film tersebut merupakan peninggalan penting dari karya George Pearson, salah seorang sutradara paling berbakat di Inggris.

“Ini merupakan penemuan penting, film ini dibintangi oleh Betty Balfour aktris terbesar dalam era film bisu,” ujar Bryony seperti yang dilansir BBC. BFI berharap film “Love, Life and Laughter” dapat diputar di Inggris tahun ini.

Film ini juga merupakan peninggalan penting dari karya George Pearson, salah seorang sutradara paling berbakat di Inggris.
Saat pertama kali diluncurkan pada tahun 1923, banyak kritikus meragukan peran sinema, di Inggris pada khususnya.
Karya Pearson merupakan pengecualian. Sering dibandingkan dengan Charles Dickens, dia mempublikasikan karyanya di banyak artikel dan kuliah umum.

Ulasan-ulasan kontemporer memuji akting cemerlang Balfour. The Times menyanjungnya dengan sebutan, “komedian tercerdas yang pernah ada di perfilman Inggris”.

Sumber : BBC & Republika
Editor : Rati Prasasti

 2,204 total views,  3 views today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.