Bagi anda yang ingin berpergian menggunakan pesawat dengan membawa gadget, nampaknya harus sedikit berhati-hati, terutama jika baterai gadget Anda jenis lithium. Sebab, baterai dengan jenis ini rentan terbakar di pesawat. (sumber : comultimoparadiso.com)
Bagi anda yang ingin berpergian menggunakan pesawat dengan membawa gadget, nampaknya harus sedikit berhati-hati, terutama jika baterai gadget Anda jenis lithium. Sebab, baterai dengan jenis ini rentan terbakar di pesawat.
(sumber : comultimoparadiso.com)
Jakarta, Media Publica – Berpergian memang tak lengkap rasanya jika tidak membawa gadget. Telpon genggam adalah salah satu benda yang wajib dibawa kemanapun kita pergi. Namun bagi Anda yang kerap kali atau ingin berpergian dengan pesawat nampaknya harus berhati-hati dengan baterai gadget anda yang berjenis lithium. Sebab, baterai jenis ini rentan terbakar di dalam pesawat.

Beberapa kasus mengenai hal tersebut sudah berulang kali ditemukan di Amerika. Contohnya, pada Juni tahun lalu polisi bandara Internasional San Diego melihat tas penumpang berasap di atas karusel. Di dalam tas tersebut, ditemukan sebuah baterai ion lithium yang ternyata bersentuhan dengan sebuah obeng dan kedua benda itu meleleh.

Tak hanya itu, pada September 2012 seorang pramugari dan dua penumpang sebuah maskapai di Amerika mengalami luka bakar akibat sebuah ponsel dan baterai cadangan yang mengalami kepanasan saat penerbangan.

Sebelumnya di tahun yang sama, pada bulan April, sebuah baterai lithium di dalam pemurni udara pribadi milik seseorang terbakar di ketinggian 28.000 kaki.

Administrasi Penerbangan Federal AS mengatakan seorang pramugari menceritakan adanya letupan api dari peralatan elektronik penumpang dan di saat yang sama, kapten merasakan benturan kecil.

Baterai itu terbakar di lorong pesawat hingga seorang pramugari memadamkannya dengan handuk basah dan merendamnya dalam air.

Risiko Kebakaran

Diperkirakan, terdapat 500 baterai lithium di kabin sebuah pesawat kecil jika pesawat tersebut membawa 100 penumpang. Jumlah baterai tersebut dihitung dari semua jam, laptop dan kamera hingga komputer tablet yang dibawa oleh penumpang.
Mengetahui adanya resiko kebakaran yang dapat muncul dapat terulang dari kasus yang telah terjadi, regulator keamanan Inggris, Civil Aviation Authority (CAA) mengatakan bahwa semakin banyaknya orang yang membawa baterai lithium ke atas pesawat meningkatkan risiko kebakaran.

Cara untuk Menghindari Agar Baterai Tidak Meledak

• Simpan baterai di tempat yang terjangkau oleh anda seperti tas tangan, bukan di bagasi
• Plester tempat anda menyimpan baterai cadangan atau bungkus dalam tas plastik
• Jauhkan baterai dari obyek yang terbuat dari logam
• Jangan membeli baterai di tempat sembarangan

Rentan Meledak

• Baterai lithium memang tampaknya aman, tetapi rentan meledak jika baterai mengalami kondisi kepanasan. Banyak maskapai kini melatih staf mereka bagaimana memadamkan baterai lithium yang terbakar. CAA bukan satu-satunya yang khawatir dengan baterai lithium. Awal tahun ini badan aeronautika Kerajaan Inggris merilis laporan tentang risiko baterai yang dibeli dari “pasar abu-abu” seperti toko online.
• Disimpulkan juga bahwa “risiko insiden atau kecelakaan terkait api di masa depan meningkat akibat penggunaan baterai lithium dan risiko-risiko lainnya.”
• Terbakarnya baterai lithium di pesawat sangat jarang terjadi, ketika anda berpikir bahwa miliaran baterai lithium terbang dengan pesawat setiap tahunnya. Namun, satu kebakaran saja juga merupakan kondisi yang cukup fatal, sebab, asap dan api merupakan ketakutan terbesar bagi pilot di seluruh dunia.
• Semua orang harus berhati-hati menyimpan atau membeli baterai lithium, terutama ketika anda hendak bepergian dengan pesawat terbang.

Sumber: BBC Indonesia dan metrotvnews

Editor : Dianty Utari Syam

 2,922 total views,  3 views today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.