Hisab (perhitungan secara matematis dan astronomis untuk penentuan bulan) dan Rukyat ( aktivitas mengamati visibilitas hilal). Sumber: wikipedia.org
Hisab (perhitungan secara matematis dan astronomis untuk penentuan bulan) dan Rukyat (aktivitas mengamati visibilitas hilal).
Sumber: wikipedia.org

Jakarta, Media PublicaMenteri Agama Republik Indonesia, Suryadharma Ali telah memutuskan dan menetapkan penentuan awal bulan pada sidang Isbat di gedung Kementerian Agama, Jl. MH Thamrin, Jakarta, Rabu (7/8). Pemerintah menetapkan bahwa 1 Syawal 1434 Hijriah jatuh pada hari Kamis, 8 Agustus 2013.

“Sidang isbat memutuskan dan menetapkan 1 Syawal 1434 H bertepatan dengan hari Kamis tanggal 8 Agustus 2013,” ujar Suryadharma Ali.

Hilal (bulan sabit pertanda awal kalender) dilaporkan terlihat di Bukit Condro, Gresik. “Karena itu 1 Syawal 1434 Hijriah dipastikan 8 Agustus,” kata koordinator Tim Rukyatul Hilal PW Nahdlatul Ulama Jawa Timur, HM Sholeh Hayat.

Keputusan diambil setelah Menteri Agama Suryadharma Ali yang memimpin sidang juga mendengarkan pandangan dari 34 ormas Islam yang ikut hadir dalam sidang isbat tersebut.

Suryadharma mengatakan secara astronomi sudah dijelaskan dan tidak ada keraguan sedikitpun jika hilal dapat dilihat. Hilal sudah terlihat di beberapa wilayah seperti Papua Barat, Makassar, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

“Kesemua (yang bertugas melihat hilal) telah disumpah oleh hakim pengadilan agama ditempatnya masing-masing,” tegas Suryadharma.

 

 

Sumber: antaranews.com & detik.com

Editor: Rizky Damayanti

 2,089 total views,  3 views today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.