Ega De Melaz, Ketua Senat terpilih periode 2013-2014
Ega De Melaz, Ketua Senat terpilih periode 2013-2014.
Foto: dokumentasi pribadi

Jakarta, Media Publica – Banyak pertanyaan dan keraguan yang timbul akibat ketidakjelasan Program Kerja (Proker) dari Ketua Senat Mahasiswa (Senma), Fikom Universitas Prof.Dr.Moestopo (Beragama) yang baru terpilih beberapa waktu lalu. Namun, masihkah Senma berada di ambang ketidakjelasan itu?

Keragu-raguan tersebut sedikit terjawabkan. Senma sudah mempersiapkan beberapa proker selama periode 2013-2014. Proker yang akan dijalankanya yaitu sunatan masal bersama anak-anak yang kurang beruntung dan donor darah. Kegiatantersebut adalah salah satu dari pengaplikasian Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni Pengabdian Masyarakat.

Lalu, proker berikutnya adalah Seminar Tiga Konsentrasi. Namun, ketika diminta penjelasan lebih lanjut, Ega De Melaz, selaku Ketua Senma terpilih belum dapat menjelaskan lebih lanjut. Walaupun demikian, seminar ini akan diadakan lebih menarik dengan adanya hiburan salah satunya adalah Stand Up Comedy.

“Jadi orang yang datang ke seminar tidak hanya mau belajar, tapi juga ada hiburan untuk refresh otaknya juga,” ujar pria yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Umum II Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) Fikom periode 2012-2013.

Selain kegiatan tersebut, Senma juga merancang sebuah penelitian terkait dengan UPDM(B). Kegiatan ini masih dalam pematangan lebih lanjut, seperti apa bentuk penelitiannya dan bagaimana mekanismenya.

Akan ada pula kegiatan yang berhubungan dengan kebudayaan. Namun, kegiatan ini pun masih butuh pematangan. Belum jelas seperti apa kegiatan yang akan dibuat nantinya. Ketika diminta membandingkan antara kegiatan ini dengan Fikom Karnaval atau Fikom C.A.S.E pada periode sebelumnya Ega pun menjawab, “bisa dibilang seperti itu, bisa dibilang juga tidak seperti itu.”

kegiatan yang menjadi proker Senma dikatakan Ega sebagai bentuk usaha untuk menarik minat para mahasiswa umum, agar terlibat dalam kegiatan yang ada di kampus. “Wujudin dulu kemauan mahasiswa umum, kita rangkul dulu, setelah mereka terangkul pada akhirnya terlibat,” tambahnya.

Ega pun mengakui eksistensi Senma di mata mahasiswa umum masih sangat kurang. Tidak sedikit mahasiswa umum yang buta akan keberadaan Senma sebagai lembaga eksekutif. Namun, dengan berbagai kegiatan yang masih butuh pematangan seperti ini, banyak usaha yang dilakukan pihak Senma agar segera menarik perhatian mahasiswa dalam setiap kegiatan.

Reporter: Dwi Retnaningtyas

Editor: Mianda Aurani

 2,891 total views,  3 views today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.