Tim Beregu Putri Anggar Indonesia (dari kiri-kanan), Maria Wauran, Diah Permatasari, Reni Anggraeni, dan Amelia Noerliyami memperoleh medali emas, pada        Jum'at (18/11/2011 ) di ajang SEA Games 2012 lalu. Foto: Antara
Tim Beregu Putri Anggar Indonesia (dari kiri-kanan), Maria Wauran, Diah Permatasari, Reni Anggraeni, dan Amelia Noerliyami memperoleh medali emas, pada Jum’at (18/11/2011 ) di ajang SEA Games 2012 lalu.
Foto: Antara

Palembang, Media Publica – Reni Anggraini atlet anggar peraih medali emas SEA Games tahun 2011, merasa kecewa terhadap penawaran pekerjaan yang ditujukan kepada dirinya, atas prestasi yang telah diberikan kepada Bank Sumsel Babel selama ini. Reni mengaku, hanya sebatas ditawari menjadi petugas satuan pengamanan di Bank Sumsel Babel. “Setelah menghadap ke bagian kepegawaian Bank Sumsel Babel, ternyata hanya ditawari menjadi petugas keamanan. Saya sangat kecewa, malah sempat mau menangis,” ujar Reni yang dijumpai seusai melapor ke pihak Bank Sumsel Babel di Palembang, Senin (13/5).

Tak hanya Reni, pasalnya empat rekan sesama atlet melapor ke Bank Sumsel, terkait surat rekomendasi berupa penempatan kerja oleh Dinas Pemuda dan Olahraga. “Setelah menerima surat hari ini, kami langsung mendatangi kantor pusat Bank Sumsel di Jakabaring karena saking bersemangatnya. Tapi, malah kecewa berat, hingga kini belum mengambil keputusan karena harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan orangtua,” tutur Reni. Empat rekannya itu, diantaranya Novi Susanti (anggar/medali emas PON Riau), Joneskha Anggera Pitera (anggar/medali perunggu PON Riau), Ari Rahmannullah (perunggu PON Riau), serta Jendy Panggabean (renang/medali emas Pekan Paraolimpic Nasional 2012), yang menyatakan mendapat penempatan di Bank Sumsel Babel berdasarkan surat rekomendasi Dispora.
Rekomendasi penempatan kerja itu sendiri, disinyalir berdasarkan janji Gubernur Sumatra Selatan, H. Alex Noerdin, pada acara pemberian bonus PON Riau, November 2012 lalu. Hal tersebut, kabarnya akan diterima oleh sebanyak 52 atlet, untuk direkomendasikan bekerja di berbagai instansi Pemerintah Daerah, yakni di 17 Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Bank Sumsel Babel.
Permasalahan lain yang muncul, sejumlah atlet yang ditempatkan di Dinas Pendapatan Daerah, juga turut merasa kecewa. Setelah mereka diminta untuk kembali pada bulan Oktober, karena dana untuk pembayaran gaji bulan akan diusahakan pada ABT. “Setelah melapor hari ini, diminta untuk belum bekerja terlebih dahulu karena tidak ada dana untuk membayar honor bulanan,” kata Lestari, peraih medali perunggu dan perak cabang olahraga anggar PON Riau.
Sementara itu, sejumlah atlet yang ditempatkan di Dinas Perhubungan Sumsel, menyatakan belum menerima informasi  terkait bergabungnya atlet sebagai tenaga kerja. “Justru bagian kepegawaian Dinas Perhubungan kebingungan ketika kami melapor, karena tidak mendapatkan informasi dari Dispora,” ungkap Rian Apridhani, peraih medali perunggu anggar PON Riau.
Namun, nasib berbeda justru dialami enam orang atlet, yang ditempatkan di Dinas PU Cipta Karya Sumsel. Mereka diminta untuk melapor kembali, pada 1 Juni 2013 untuk langsung bekerja. Hal tersebut dijelaskan oleh Yessy Saga, peraih medali perak cabang senam PON Riau. “Sudah dijelaskan bakal menerima gaji sebulan Rp1,6 juta atau menyamai UMR. Kami pun tidak dituntut untuk bekerja seperti pegawai lainnya, karena diminta fokus berlatih,” ujarnya.
Menanggapi kejadian ini, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumsel Saidina Ali beberapa waktu lalu, mengaku bahwa Pemerintah Provinsi telah berupaya maksimal dalam mengurus masa depan atlet. “Dalam tiga tahun ke depan tidak ada formasi untuk penerimaan PNS. Jadi sementara ini atlet ditempatkan di SKPD terlebih dahulu, sebagai bentuk perealisasian janji pemerintah provinsi atas prestasi yang diberikan,” paparnya.
Sumber : Antara
 
Editor : Prabawati Srinigrum

 

 3,294 total views,  9 views today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.