D'Geprax saat tampil dengan barang-barang bekasnya. Foto: Rangga N. Pratama
D’Geprax saat tampil dengan alat musik dari barang-barang bekas.
Foto: Rangga N. Pratama

Jakarta, Media Publica – Sebelum membaca ini, coba teman -teman lihat di sekeliling, adakah botol beling bekas minuman? Atau panci ibu kalian yang sudah usang dan akan dibuang begitu saja? Bila ya, coba jangan singkirkan barang-barang bekas tersebut, bisa jadi benda itu akan berguna bila kalian mainkan. Bahkan mungkin saja dapat menghasilkan nada yang indah atau justru bisa menjadi sumber rezeki dengan hasil pukulan benda yang kalian anggap sampah tersebut.

Seperti D’geprax, grup musik yang memainkan alat musik dari barang bekas (recyle percussion) tersebut, merupakan grup yang berasal dari sekelompok anak Unit Musik Universitas Sahid (UMUS).  Berdiri pada akhir tahun 2006, grup ini terbentuk karena terinspirasi pada bunyi–bunyian yang hadir  melalui para penjaja seperti  tukang bakso, tukang siomay, dan sebagainya.

Mereka pun berinisiatif untuk mencoba memainkan musik dari barang bekas tersebut, hingga menghasilkan nada yang indah. “Berhubung pada masa itu UMUS belum mempunyai alat-alat musik yang memadai, makanya kita bikin alat musik sendiri dan memainkannya dengan cara kita sendiri,” jelas Ukak, salah satu personil D’geprax ini.

Ukak menjelaskan bahwa konsep dari grup musik ini sendiri adalah menjadikan barang-barang bekas agar terpakai menjadi alat musik dan dapat dimainkan. Ia pun mengungkapkan keinginannya agar D’geprax bisa lebih baik dan produktif untuk kedepannya.

Grup musik ini sebelumnya pernah menjadi salah satu semifinalis ‘Indonesian Got Talent’, dan tak jarang melakukan featuring dengan band- band papan atas Indonesia seperti Geisha, Pentaboys, Zivilia dan Judika.

Situs resmi:

Twitter: @Dgeprax

Facebook:  D’geprax Recycle Percussion

Reporter: Rangga Nur Pratama, Ketua WKM KOSMIK periode 2012-2013

Editor: Desi Widiastuti

 3,405 total views,  3 views today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.