Jakarta (5/04), diskusi dan pemutaran film "Mata Tertutup" di Laboratorium Humas UPDM (B), dihadiri oleh Jajang C. Noer, Khelmy K. Pribadi dan Mediana Handayani.
Jakarta (05/04), Diskusi dan pemutaran film “Mata Tertutup” di Laboratorium Humas UPDM (B), dihadiri oleh Jajang C. Noer, Khelmy K. Pribadi dan Mediana Handayani.

Jakarta, Media Publica – Jum’at (05/04) kemarin, Laboratorium Humas Fikom UPDM (B) mengadakan diskusi dan pemutaran film “Mata Tertutup”, yang dihadiri oleh Jajang C. Noer (Pemeran Ibu Asima “Mata Tertutup “), Khelmy K. Pribadi (Manager Program Maarif Institute) dan Mediana Handayani (Dosen Fikom).

Acara ini merupakan project yang diadakan oleh teman-teman dari komunitas mahasiswa BATIK (Budaya Anti Kekerasan) untuk memberikan informasi kepada teman-teman Fikom, khususnya, mengenai kekerasan yang ada di luar, bukan hanya kekerasan fisik, tapi juga mengenai kekerasan dalam hal pikiran.

“Dari film ini juga kan menyangkut kekerasan ya, sehingga kita juga bisa tahu bahwa di luar sana masih banyak banget kekerasan, nggak cuma fisik, tapi juga tentang kekerasan dalam pikiran juga ada. Disini kita bisa memberikan informasi kekerasan yang ada di “Mata Tertutup” ini, jadi bisa membuka mata lah ya,”  ujar Tiara Nur Safitri, anggota komunitas BATIK, sekaligus mahasiswa Fikom 2010.

Film “Mata Tertutup” karya Garin Nugroho ini, dirilis 2011 lalu dan berisi tiga cerita tentang wajah kehidupan beragama di Indonesia. Pertama, mengenai seorang gadis, Rima, yang sedang mengalami kegundahan dalam mencari identitas, dan dalam kegamangannya inilah Ia terlibat dalam Negara Islam Indonesia (NII). Kedua, mengenai seorang remaja, Jabir, yang menjadi pengebom bunuh diri karena terdorong oleh kondisi keluarga dan kesulitan ekonomi. Ketiga, mengenai seorang ibu, Asima, yang kehilangan anak satu-satunya, Aini yang menjadi korban penculikan orang-orang  dari kelompok Islam Fundamentalis.

Dalam kesempatannya, Khelmy dari Maarif Institute, menjelaskan bahwa film ini dilatar belakangi dengan riset yang dilakukannya di 50 sekolah. Didapatkan bahwa hingga saat ini perekrutan anggota NII masih menggunakan pola yang sama, yakni dengan mata tertutup. “Film semakin banyak ditonton dengan pemutaran-pemutaran seperti ini. Dibajak nggak apa-apa dan makin banyak orang nonton nggak apa-apa, tapi dengan diskusi juga pastinya,” katanya. Hal ini pun diamini oleh Jajang C. Noer, yang mengatakan bahwa ini bukanlah film rekayasa, dan berdasarkan survei hal ini benar-benar terjadi.

Diakhir sesi diskusi, Mediana Handayani, salah satu Dosen Fikom ini, memberikan apresiasinya bagi para senias perfilman yang masih mempunyai idealisme untuk membuat film seperti ini. “Kita disuguhkan kenapa mereka bisa seperti itu, bukan dengan men-judge yang salah,” imbuhnya.

Tiara menjelaskan bahwa latarbelakang pemutaran film ini adalah untuk mencari sesuatu yang beda setelah seminar yang pernah mereka lakukan, “kebetulan kita dapat informasi Maarif Institute untuk pemutaran “Mata Tertutup”, dan kita diterima untuk memutarkan “Mata Tertutup” ini di kampus Moestopo. Itu awalnya kita dapat info dari Bu Ajeng, pas kita cari info-info ternyata banyak yang mau nonton film ini.”

Menurut Nurina Asma Dina, salah satu penonton, menerangkan bahwa awal dirinya tertarik menonton film ini adalah karena judulnya, “film yang diputar ini bagus, selain bisa mengetahui apa itu NII, juga bisa mengetahui bagaimana perekrutan NII itu sendiri. Cara perekrutan NII itu dengan cara ‘diculik’ lah dengan mata tertutup tadi,” jelas mahasiswi Fikom 2011 ini. Pesan yang Ia tangkap pun adalah kita harus percaya pada diri sendiri.

Diskusi dan pemutaran film “Mata Tertutup” ini merupakan kerjasama komunitas BATIK, Maarif Institute dan Fikom UPDM (B). Nantinya, acara serupa ini akan digelar oleh pihak Maarif Institute di dua tempat lainnnya, yakni salah satunya di Universtas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA), Serang, dengan memusatkan target penontonnya minimal berpendidikan SMA.

Reporter: Desi Widiastuti

Editor: Desi Widiastuti

 2,658 total views,  3 views today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.